Berita Luar Negeri

Bukan Hanya AS yang Lakukan Evakuasi di Afghanistan, Negara Lain Ikut Terlibat, Berikut Daftarnya

Ternyata bukan hanya Amerika Serikat yang melakukan evakuasi di Afghanistan, ada beberapa negara lain ambil peran melakukan evakuasi. 

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Muhammad Hadi
ANTARA
Amerika Serikat dan sekutunya bergegas untuk mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari Afghanistan sebelum batas waktu 31 Agustus 

SERAMBINEWS.COM - Ternyata bukan hanya Amerika Serikat yang melakukan evakuasi di Afghanistan, ada beberapa negara lain yang juga ambil peran melakukan evakuasi. 

Selama ini, yang sering terdengar Amerika dan Inggris yang berperan dalam memindahkan warga dari kawasan yang telah dikuasai Taliban tersebut. 

Nyatanya, ada beberapa negara lain yang juga mengambil andil, menjembatani warga untuk keluar dari daerah kekuasaan Taliban

Mengutip dari Antara, Minggu (29/8/2021) Amerika Serikat dan sekutunya bergegas untuk mengevakuasi sebanyak mungkin orang dari Afghanistan sebelum batas waktu 31 Agustus.

Upaya gabungan tersebut telah mengevakuasi sekitar 113.500 orang sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban memasuki Kabul, kata Gedung Putih pada Jumat (27/8/2021). 

Berikut adalah beberapa rincian lebih lanjut negara-negara yang melakukan evakuasi.

Baca juga: 12 Tentara AS Tewas Dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Bandara Kabul Afghanistan

Baca juga: Taliban Memukul dan Menghina Seorang Jurnalis Afghanistan

AMERIKA SERIKAT

Militer AS akan terus mengevakuasi orang-orang dari bandara Kabul hingga 31 Agustus jika diperlukan,
tetapi akan memprioritaskan pemindahan pasukan dan peralatan militer AS dalam beberapa hari
terakhir, kata Pentagon.

Washington telah mengevakuasi 5.400 warga AS sejak 14 Agustus, menurut pemerintah AS.

Masih ada sekitar 350 warga AS di Afghanistan yang mencoba meninggalkan negara itu, kata juru
bicara Kementerian Luar Negeri.

INGGRIS

Penerbangan militer terakhir Inggris meninggalkan Kabul Sabtu malam setelah mengevakuasi lebih dari
15.000 orang dalam dua minggu sejak Taliban menguasai Afghanistan, kata kementerian pertahanan.

KANADA

Pasukan Kanada di Kabul mengakhiri upaya evakuasi bagi warga mereka dan warga Afghanistan pada
Kamis, ujar pelaksana tugas kepala staf pertahanan Jenderal Wayne Eyre.

Dia mengatakan Kanada telah mengevakuasi atau memfasilitasi evakuasi sekitar 3.700 warga Kanada
dan Afghanistan.

Baca juga: Turki Belum Bisa Penuhi Permintaan Taliban, Jaga Bandara Kabul Seusai Pasukan Asing Pergi

JERMAN

Jerman mengakhiri penerbangan evakuasi pada Kamis. Militer Jerman telah mengevakuasi 5.347 orang,
termasuk lebih dari 4.100 warga Afghanistan.

Jerman sebelumnya mengatakan telah mengidentifikasi 10.000 orang yang perlu dievakuasi, termasuk
staf lokal Afghanistan, jurnalis dan aktivis hak asasi manusia.

Sekitar 300 warga Jerman masih berada di Afghanistan, kata juru bicara kantor luar negeri di Berlin.

PRANCIS

Kementerian Pertahanan Prancis mengatakan pada Jumat bahwa mereka telah menyelesaikan upaya
evakuasi dari Afghanistan.

Selama operasi, hampir 3.000 orang, termasuk lebih dari 2.600 warga Afghanistan, telah dibawa ke Prancis.

ITALIA

Italia mengevakuasi 5.011 orang, termasuk 4.890 warga Afghanistan, di antaranya 1.301 wanita dan
1.453 anak-anak, kata pernyataan kementerian pertahanan.

Penerbangan evakuasi terakhir berangkat pada Jumat.

Baca juga: Perempuan dan Minoritas Afghanistan Belajar Hidup Dibawah Bayang-bayang Taliban

SWEDIA

Swedia telah mengakhiri misi evakuasi di Kabul, Menteri Luar Negeri Swedia Ann Linde mengatakan
pada Jumat.

Dia mengatakan bahwa total 1.100 orang telah dievakuasi, termasuk semua staf kedutaan yang dipekerjakan secara lokal dan keluarga mereka.

BELGIA

Perdana Menteri Alexander De Croo mengatakan pada Kamis bahwa Belgia telah mengakhiri operasi
evakuasinya.

Lebih dari 1.400 orang dievakuasi, dengan penerbangan terakhir tiba di ibu kota Pakistan, Islamabad pada Rabu malam, katanya.

IRLANDIA

Kementerian luar negeri Irlandia mengatakan bahwa mereka telah mengevakuasi 36 warga Irlandia
setelah selesainya misi konsuler darurat pada Kamis.

Sekitar 60 warga negara Irlandia dan anggota keluarga ditambah 15 warga lokal yang masih di Afghanistan telah meminta bantuan, jauh lebih banyak dari yang mereka perkirakan sebelumnya.

POLANDIA

Polandia telah mengevakuasi sekitar 900 orang dari Afghanistan, termasuk sekitar 300 wanita dan 300
anak-anak, ujar Perdana Menteri Mateusz Morawiecki pada Kamis.

Baca juga: Taliban Kecam Bom Kabul yang Tewaskan 90 Warga Sipil dan 13 Tentara AS, Berjanji Tindak Tegas Pelaku

HUNGARIA

Hungaria telah mengakhiri evakuasi di Afghanistan setelah menerbangkan 540 orang, termasuk warga
Hungaria dan warga Afghanistan serta keluarga mereka yang sebelumnya bekerja untuk pasukan
Hungaria, kata Menteri Pertahanan Tibor Benko, Kamis.

DENMARK

Denmark melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya dari Kabul pada Rabu dengan staf diplomatik
dan personel militer yang tersisa, menurut kementerian pertahanan.

Denmark telah menerbangkan sekitar 1.000 orang dari Afghanistan sejak 14 Agustus, termasuk staf
diplomatik, keluarga mereka, mantan penerjemah, warga Denmark serta orang-orang dari negara-negara
sekutu, kata kementerian pertahanan.

UKRAINA

Ukraina telah mengevakuasi semua warganya yang ingin pergi, kata kepala staf presiden, Sabtu.

Secara keseluruhan, lebih dari 600 orang telah diterbangkan termasuk jurnalis asing, aktivis hak asasi,
perempuan dan anak-anak, kata Andriy Yermak.

AUSTRIA

Austria tidak mengoperasikan penerbangannya sendiri dan mengandalkan Jerman dan negara-negara lainuntuk membantu evakuasinya.

Menteri Luar Negeri Alexander Schallenberg mengatakan kepada penyiar nasional ORF pada Rabu bahwa sebanyak 89 orang dengan kewarganegaraan atau tempat tinggal Austria telah diterbangkan, sementara dua hingga tiga lusin orang lainnya masih di Afghanistan.

Baca juga: Taliban Kecam Bom Kabul yang Tewaskan 90 Warga Sipil dan 13 Tentara AS, Berjanji Tindak Tegas Pelaku

SWISS

Swiss, yang mengandalkan Jerman dan Amerika Serikat untuk membantu upaya evakuasinya melalui
Tashkent, telah mengeluarkan 292 orang dari Afghanistan, kata Menteri Luar Negeri Ignazio Cassis,
Selasa.

Masih ada 15 warga Swiss di Afghanistan, tetapi tidak ada lagi penerbangan evakuasi Swiss
yang direncanakan.

BELANDA

Pemerintah Belanda mengatakan pada Kamis telah mengevakuasi 2.500 orang dari Afghanistan sejak 15
Agustus, dengan sekitar 1.600 di antaranya dibawa ke Belanda dan penerbangan terakhir pada Kamis.
Belanda tidak memiliki kehadiran diplomatik yang tersisa di negara itu.

SPANYOL
Spanyol telah menyelesaikan evakuasi personelnya dari Afghanistan, kata pemerintah. Dua pesawat
militer yang membawa 81 orang Spanyol terakhir dari Kabul tiba di Dubai pada Jumat pagi, kata
pernyataan pemerintah.

Pesawat-pesawat itu juga membawa empat tentara Portugal dan 83 warga Afghanistan yang pernah
bekerja dengan negara-negara NATO.

Selama misi penyelamatan, Spanyol mengevakuasi 1.898 warga Afghanistan yang telah bekerja dengan
negara-negara Barat, PBB atau Uni Eropa.

Baca juga: Taliban Tegaskan Kembali Batas Akhir Pasukan Asing Sampai Akhir Bulan Ini

TURKI

Turki telah mengevakuasi semua pasukan dan warga sipil dari Afghanistan selain dari "kelompok
teknis" kecil yang tertinggal, kata Presiden Tayyip Erdogan pada Jumat.

Turki telah mengevakuasi setidaknya 1.400 orang dari Afghanistan, termasuk sekitar 1.000 warga Turki,
kata Menteri Luar Negeri Mevlut Cavusoglu awal pekan ini.

QATAR

Qatar mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah membantu mengevakuasi lebih dari 40.000 orang
ke Doha dan "upaya evakuasi akan berlanjut dalam beberapa hari mendatang dengan berkonsultasi
dengan mitra internasional".

UNI EMIRAT ARAB

UEA mengatakan pada Kamis bahwa pihaknya telah membantu mengevakuasi 36.500 orang hingga saat
ini, termasuk 8.500 orang yang datang ke UEA melalui maskapai nasional atau bandara.

INDIA

India telah menerbangkan 565 orang dari Afghanistan, kebanyakan dari mereka adalah personel
kedutaan dan warga yang tinggal di sana, tetapi juga puluhan warga Afghanistan termasuk Sikh dan
Hindu Afghanistan, kata pejabat pemerintah.

AUSTRALIA

Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan pada Jumat bahwa Australia telah mengevakuasi
4.100 orang, termasuk lebih dari 3.200 warga dan warga Afghanistan dengan visa Australia, selama
sembilan hari, dengan penerbangan terakhir yang direncanakan berangkat sebelum serangan di bandara
Kabul. Pengungsi lainnya berasal dari mitra koalisi.

Morrison mengakui beberapa pemegang visa Australia tetap berada di Afghanistan meskipun dia tidak
tahu jumlah pastinya.

Australia berkomitmen untuk membawa setidaknya 3.000 orang lagi selama beberapa bulan mendatang
sebagai bagian dari program kemanusiaan, kata Menteri Dalam Negeri Karen Andrews.

Baca juga: Kekuasaan Taliban Bikin Wanita Afghanistan Ketakutan, Ini Tujuanannya Wanita Dilarang Keluar Rumah

SELANDIA BARU

Angkatan Pertahanan Selandia Baru menjalankan tiga penerbangan dari Kabul, dan penerbangan
terakhir yang direncanakan telah berangkat sebelum serangan itu, kata pernyataan pemerintah.

Tidak ada personel Angkatan Pertahanan Selandia Baru di Kabul pada saat ledakan dan tidak ada
pengungsi Selandia Baru yang tersisa di bandara Kabul.

Menurut angka awal, setidaknya 276 warga negara Selandia Baru dan penduduk tetap, keluarga mereka dan pemegang visa lainnya dievakuasi, katanya. (*)

Baca juga: Lembah Panjshir Bakal Jadi Arena Perang, Taliban Kerahkan Pejuang Untuk Serang Pasukan Ahmad Massoud

TERKAIT

Baca juga: Video Populer Minggu Ini di Serambi on TV (Bahasa Malaysia)

Baca juga: VIDEO Populer Lam Nanggroe Minggu Nyoe, Kisah Bule Mualaf, Hingga Musibah Awak Mita Sarang Burung

Baca juga: BERITA POPULER Suami Cari Nafkah Istri Malah ke Hotel dengan Mantan hingga Anggota DPRA Adu Jotos

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved