Luar Negeri

Sosok Mayor Jenderal Chris Donahue, Tentara Amerika Terakhir yang Angkat Kaki dari Afghanistan

Pentagon merilis foto Mayor Jenderal Chris Donahue, Komandan Divisi Lintas Udara Ke-82, saat menaiki pesawat kargo C-17.

Editor: Faisal Zamzami
TWITTER/@18AirborneCorps via Sky News
Mayor Jenderal Chris Donahue, Komandan Divisi Lintas Udara Ke-82 Amerika Serikat, menjadi sosok terakhir tentara yang meninggalkan Afghanistan. 

SERAMBINEWS.COM, KABUL - Seorang jenderal AS dipublikasikan menjadi sosok prajurit terakhir yang angkat kaki dari Afghanistan.

"Negeri Uncle Sam" resmi mengakhiri invasi mereka selama 20 tahun, saat pesawat terakhir mereka meninggalkan Kabul.

Pentagon merilis foto Mayor Jenderal Chris Donahue, Komandan Divisi Lintas Udara Ke-82, saat menaiki pesawat kargo C-17.

Dilansir Sky News Senin (30/8/2021), Donahue disebut sebagai sosok prajurit AS terakhir yang hengkang dari Afghanistan.

Dalam konferensi pers, Jenderal Kenneth F McKenzie dari Komando Sentral (CENTCOM) mengumumkan penarikan pasukan telah berakhir.

Dia menerangkan Duta Besar AS untuk Afghanistan Ross Wilson juga berada dalam penerbangan terakhir yang meninggalkan ibu kota.

Diwartakan BBC, foto Mayjen Donahue yang hendak menaiki pesawat dipuji sebagai contoh pemimpin sebenarnya.

"Seperti inilah kepemimpinan itu. Dia memastikan semua pasukan selamat, sebelum dia yang terakihr naik," ujar Alex Plitsas.

Lulusan akademi militer elite West Point, perwira bintang dua itu mempunyai karier yang cukup cemerlang di angkatan darat.

Dia pernah memimpin unit khusus Delta Force di Afghanistan saat "pembersihan" pada 2011, dan memimpin operasi khusus di periode 2019-2020.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken menerangkan untuk sementara, misi diplomatik AS akan berkantor di Doha, Qatar.

Juru bicara Taliban Qari Yusuf berkata dengan demikian, Afghanistan "memperoleh kemerdekaan yang sesungguhnya".

Televisi Al Jazeera juga menayangkan momen milisi menembakkan peluru ke udara sebagai tanda perayaan di dekat bandara.

Presiden Joe Biden disebut akan memberikan konferensi pers khusus mengenai perkembangan Afghanistan pada Selasa (31/8/2021).

Namun dalam pernyataan yang dirilis sebelumnya, Biden memuji militer AS karena sudah menampilkan keberanian, profesional, dan mengedepankan solusi.

"Selama 17 hari terakhir, kita menyaksikan evakuasi terbesar dalam sejarah AS, dengan 120.000 warga kita, sekutu, dan Afghanistan diselamatkan," paparnya.

Meski begitu, Jenderal McKenzie mengakui tidak semuanya terangkut.

Di situlah diplomasi akan menjadi ujung tombak.

McKenzie juga memeringatkan masih ada sekitar 2.000 anggota ISIS garis keras yang masih bertahan di Afghanistan.

Pecahan teroris itu, ISIS-K, mengeklaim bertanggung jawab dalam bom bunuh diri yang menghantam kawasan bandara pada Kamis (26/8/2021).

Sebanyak 13 tentara AS, tiga warga Inggris, dan ratusan orang Afghanistan tewas.

ISIS-K juga mengaku bertanggung jawab atas serangan roket.

Militer AS di Afghanistan Akhiri Tugas

Pentagon merilis foto tentara terakhir yang meninggalkan Afghanistan.

Dilansir The Hill, kepergian ini menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika setelah 20 tahun keterlibatan militernya.

Foto yang diposting Departemen Pertahanan, menunjukkan Mayor Jenderal Chris Donahue, komandan jenderal Divisi Lintas Udara ke-82, menaiki C-17 Angkatan Udara AS pada Senin (30/8/2021).

Pentagon mengatakan bahwa naiknya Donahue ke pesawat militer menandai "berakhirnya misi AS di Kabul" secara resmi.

Menurut kepala Komando Pusat AS Jenderal Frank McKenzie, C-17 terakhir meninggalkan bandara Kabul pada pukul 15.29 waktu setempat.

Itu adalah satu menit sebelum tengah malam Selasa di Afghanistan, yang merupakan tenggat waktu Presiden Biden untuk memindahkan semua pasukan AS keluar dari negara itu.

"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi untuk mengevakuasi warga Amerika, warga negara ketiga, dan warga Afghanistan yang rentan," kata McKenzie kepada wartawan di Washington.

"Setiap anggota layanan AS sekarang keluar dari Afghanistan," tambahnya.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken pada Senin malam menambahkan pernyataan.

"Ratusan warga Amerika masih berada di Afghanistan. Para pejabat masih bekerja untuk mengetahui jumlah pastinya," ujarnya.

Keberangkatan terakhir C-17 juga menandai berakhirnya perang terpanjang Amerika.

Itu juga mengakhiri proses evakuasi dan penarikan yang kacau, yang beberapa hari lalu merenggut nyawa 13 anggota layanan AS yang tewas setelah ledakan di gerbang bandara.

McKenzie mengatakan bahwa sementara fase militer dari operasi telah berakhir, sekuel diplomatik untuk itu sekarang akan dimulai.

 "Saya percaya Departemen Luar Negeri kami akan bekerja sangat keras untuk memulangkan warga Amerika yang tersisa," ujarnya.

"Kami pikir warga yang belum dikeluarkan jumlahnya sangat sedikit, hanya ratusan. Saya percaya bahwa kita bisa mengeluarkan orang-orang itu."

"Saya pikir kami juga akan bernegosiasi dengan sangat keras, sangat agresif, untuk mengeluarkan mitra Afghanistan kami yang lain."

"Senjata baru saja bergeser, jika Anda mau, dari ranah militer ke ranah diplomatik," tambahnya.

Penarikan Akhir Pasukan AS menjadi Momen Bersejarah bagi Taliban

Milisi Taliban menembakkan senjata mereka di langit ibu kota Afghanistan merayakan kepergian pasukan AS sepenuhnya setelah 20 tahun menduduki sejak peristiwa serangan 11 September 2001.

Jenderal Marinir Frank McKenzie, pemimpin Komando Pusat AS mengumumkan di Pentagon pada Senin (30/8/2021), penarikan semua pasukan setelah evakuasi terakhir selesai.

"Saya di sini untuk mengumumkan selesainya penarikan kami dari Afghanistan dan berakhirnya misi militer untuk mengevakuasi warga Amerika," kata McKenzie, seperti yang dilansir dari Al Jazeera pada Selasa (31/8/2021).

 "Kami tidak mengeluarkan semua orang yang ingin kami keluarkan. Tapi, saya pikir jika kami tinggal 10 hari lagi, kami tidak akan bisa mengeluarkan semua orang yang ingin kami keluarkan. Dan tetap aakan ada orang yang kecewa. Ini situasi yang sulit," paparnya.

Taliban menyambut kepergian pasukan AS, mendeskripsikan sebagai "momen bersejarah", menyatakan bahwa Afghanistan sekarang memperoleh "kemerdekaan penuh".

Penerbangan terakhir, transportasi militer besar C-17, lepas landas dari Bandara Internasional Hamid Karzai 1 menit sebelum tengah malam waktu Kabul.

Presiden Joe Biden telah menetapkan batas waktu 31 Agustus untuk penarikan pasukan AS lebih awal pada 2021.

Setelah Pasukan Barat Pergi Penerbangan terakhir berlangsung di bawah pengamanan ketat menyusul 2 serangan terhadap operasi evakuasi dalam dua pekan terkhir oleh kelompok ISIS dari provinsi Khorasan (ISIS-K), satu bom bunuh diri pada Kamis (26/8/2021) yang menewaskan sedikitnya 175 orang, termasuk 13 tentara AS.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid dan anggotanya dilaporkan memasuki bandara Kabul, di mana ia diperkirakan akan mengadakan konferensi pers pada Selasa pagi waktu setempat (31/8/2021).

Pada Selasa pagi ini, penduduk Kabul bangun di bawah kendali penuh Taliban setelah penarikan penuh pasukan AS dari Afghanistan.

Menurut laporan Al Jazeera, "suasana sunyi" di ibu kota Afghanistan setelah larut malam perayaan kemenangan Taliban.

 “Bagi Taliban, ini adalah kemenangan bersejarah mereka. Taliban selalu berbicara tentang perjuangan mereka di Afghanistan melawan kekuatan asing sebagai salah satu ritus kedaulatan nasional,” katanya.

Wartawan kami mengatakan ada "banyak pertanyaan yang belum terjawab" sekarang, tentang Taliban sebagai penguasa baru Afghanistan yang mulai membangun kembali negara itu.

Seperti apa pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban?

Taliban telah mengungkapkan kepada Al Jazeera bahwa mereka sedang merencanakan “pemerintah sementara yang inklusif”, yang akan mencakup para pemimpin dari semua etnis dan latar belakang suku.

Baca juga: FAKTA Bupati Probolinggo Puput Tantriana dan Suami Jadi Tersangka Suap, KPK Amankan Rp362.500.000

Baca juga: Vaksinasi Ladies Day, 250 Emak-emak Antusias Vaksin di Lhokseumawe

Baca juga: Selandia Baru Berlakukan Lockdown Ketat, Kasus Virus Corona Terus Turun

Kompas.com dengan judul "Jenderal AS Ini Jadi Tentara Terakhir yang Meninggalkan Afghanistan"

BACA BERITA AFGHANISTAN LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved