Kisah Inspiratif
Profil Imam Arif Munawar, Putra Aceh yang Menjadi Pengawas Daging Halal di Australia
Di perusahaan tempat ia bekerja, Imam menduduki jabatan sebagai supervisor untuk memastikan daging-daging yang diproduksi halal.
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM - Imam Arif Munawar (28), merupakan seorang putra kebanggan Aceh asal Pidie yang kini berkarier di sebuah perusahaan daging di Negara Bagian Western Perth Australia, ia menepati posisi sebagai pengawas daging halal di negeri kangguru tersebut.
Imam Arif Munawar lahir di Blang Paseh, Kecamatan Kota Sigli, Kabupaten Pidie pada 20 Maret 1993.
Ia merupakan anak ketiga dari lima bersaudara.
Imam Arif Munawar menamatkan pendidikan di SD 5 Sigli, MTsN Sigli dan SMA Sukma Bangsa Pidie.

Lahir dari pasangan H Muhelmi dengan Hj Elyana, Imam Arif Munawar juga telah selesai menamatkan pendidikannya hingga S1 di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala (USK).
Tak hanya Imam, keempat saudara kandungnya juga berhasil menempuh pendidikan hingga Strata 1.
Baca juga: Kisah Inspiratif Babinsa di Aceh Utara, Sukses Tingkatkan Ekonomi Warga Binaan
Imam memiliki dua orang kakak yakni Emilia Sari (Dokter), Andi Rizqal (Wira Usaha) dan kedua adiknya Imam Arif Munandar dan Lisa Maulidina sama-sama berprofesi sebagai guru.

Saat ini, Imam Arif Munawar telah 3 tahun berada di negara dengan julukan kangguru itu.
Di perusahaan tempat ia bekerja, Imam menduduki jabatan sebagai seorang supervisor untuk memastikan daging-daging yang diproduksi halal.
Daging-daging dari perusahaan tempat ia bekerja nantinya akan diekspor ke negera-negara yang memesan daging halal dan higienis.
Mulai Merantau hingga Nekat ke Luar Negeri
Imam Arif Munawar memulai kehidupan di perantauan setelah ia menyelesaikan pendidikan S1 di USK pada tahun 2015.
Setelah tamat kuliah, ia tak langsung pergi ke Australia dan bekerja di sana. Melainkan, kala itu ia memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikan S2-nya di Inggris.
Baca juga: Kisah Inspiratif Tgk Ridwan di Tamiang, Tiap Hari Keliling Kampung Kutip Tabungan Warga untuk Kurban
Namun, lantaran mempertimbangkan biaya yang cukup besar, Imam lalu mengurungkan niatnya melanjutkan pendidikan.
"Mau lanjut sekolah ke Inggris, cuma orang tua lagi sekolahin kakak sekolah dokter. Jadi Imam pikir kayaknya sudah berat sekali ini kalau duanya sekolah karena nggak ada yang bantu," tutur Imam saat melakukan wawancara dengan Pemimpin Redaksi Serambi Indonesia Zainal Arifin M Nur dalam Program 1 Jam Bersama Diaspora Rabu (1/9/2021).