Warga Banjarnegara Cukur Gundul, Gelar Tasyakuran 7 Hari Berturut-turut Setelah Bupati Tersangka
Bahkan, untuk merayakannya, mereka melakukan aksi cukur gundul, tasyakuran, hingga memasang spanduk apresiasi terhadap KPK.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Masyarakat yang tergabung dalam Forum Banjarnegara Bersatu (FBB) dan Forum Jasa Konstruksi (Forjasi) mengpresiasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono sebagai tersangka dugaan korupsi.
Bahkan, untuk merayakannya, mereka melakukan aksi cukur gundul, tasyakuran, hingga memasang spanduk apresiasi terhadap KPK.
Salah seorang peserta cukur gundul, Yanto Togog, mengatakan, aksinya itu merupakan bentuk perwujudan nazar.
Anggota FBB ini sempat bernazar bakal menggunduli rambutnya bila kasus korupsi di Banjarngara terbongkar. "Saya memang sudah bernazar cukur gundul. Dengan cukur gundul ini, semoga, ke depan, pemerintahan di Banjarnegara menjadi bersih," ujarnya, Minggu (5/9).
Baca juga: Kakak-Adik Jadi Tumbal Pesugihan, Mata Bocah AP Dicongkel oleh Ayah dan Ibunya
Baca juga: Warga Keluhkan Pakan dan Pemasaran Ikan Nila, Begini Penjelasan Kepala DKP Aceh Barat
Baca juga: 101 ASN Aceh Barat dan 63 ASN Nagan Raya Terima SK Kenaikan Pangkat, Diserahkan Langsung Taqwallah
Sebelum aksi cukur gundul dimulai, warga terlebih dulu mengadakan doa bersama. Ketua FBB Setiawan Budiarto menuturkan, pihaknya berencana menggelar tasyakuran selama tujuh hari berturut-turut.
Kegiatan itu bakal diselenggarakan di lokasi berbeda, secara bergantian. "Syukuran akan terus dilakukan, sudah banyak masyarakat yang urunan," ucapnya di Desa Pucang, Kecamatan Bawang, Banjarnegara, Jawa Tengah.
Setiawan menyampaikan, selama ini, pembangunan infrastruktur di Banjarnegara memang sangat pesat.
Namun, menurutnya, banyak masyarakat yang justru dirugikan. "Masyarakat di kampung enggak tahu kalau bupati ini korupsi karena terlena dengan jalan yang halus. Masyarakat dininabobokan dengan jalan halus, padahal itu menguntungkan bupati," ungkapnya.
Selain melakukan aksi cukur gundul, FBB dan Forjasi juga memasang sejumlah spanduk di sekitar Alun-alun Banjarnegara. Beberapa spanduk yang mengapresiasi KPK itu di antaranya bertuliskan "Terima kasih KPK telah menyelamatkan Banjarnegara", "Kemenangan
Satriya-satriya Pinunjul Banjarnegara", dan "Selamat jalan bupatiku, semoga tidak kembali lagi ke Banjarnegara".
"Spanduk tersebut sebagai apresiasi terhadap kinerja KPK yang telah menetapkan bupati sebagai tersangka," jelas Ketua Forjasi Imam Nafan.
Imam mengatakan, selama Budhi Sarwono memimpin Banjarnegara, banyak penyedia jasa konstruksi di daerahnya yang tidak mendapat proyek.
Baca juga: Laga Pra Pora Futsal Bener Meriah Vs Banda Aceh Berakhir Ricuh, Diduga Wasit Memihak
Baca juga: Kosovo Siap Tampung Pengungsi Afghanistan Gagal Penyaringan Awal
Baca juga: Jauh Sebelum Terkenal dan Berhasil Raih Medali Emas, Atlet Satu Ini Tak Malu Jualan Sayur Buat Jajan
"Selama ini, sejak 2017 APBD Perubahan, bisa dikatakan, tidak mengakomodasi kepentingan kami. Karena paket (proyek) dibikin besar dan larinya ke (proyek) jalan semua," bebernya. Dia menambahkan, terdapat sekitar 270 perusahaan penyedia jasa konstruksi di Banjarnegara. Sebanyak 150 berbentuk CV dan sisanya PT.
KPK menetapkan tersangka dan menahan Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono, Jumat (3/9).
Budhi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi terkait pengadaan barang dan jasa di Pemerintah Kabupaten Banjarnegara tahun 2017-2018. Tak hanya Budhi, ada satu orang lain yang ditetapkan KPK sebagai tersangka, yakni Kedy Afandi, seorang pihak swasta.