Kemenkes Tegaskan, Pelajar Tak Perlu Syarat Vaksinasi untuk Belajar Tatap Muka
Keputusan atau izin pembelajaran tatap muka masing-masing anak dikembalikan kepada masing-masing orangtua atau wali.
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan tidak ada syarat melakukan vaksinasi bagi anak untuk membuka pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas.
Karena PTM terbatas mengacu pada surat keputusan bersama 4 menteri, yakni No 4 Tahun 2021.
Untuk itu keputusan atau izin pembelajaran tatap muka masing-masing anak dikembalikan kepada masing-masing orangtua atau wali.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Pemerintah, Siti Nadia Tarmizi pada webinar publik yang diselenggarakan Kantor Sekretariat Presiden (KSP), mengatakan pembelajaran tatap muka tidak terkait dengan vaksinasi anak.
"Untuk anak-anak memang tidak ada syarat sudah mendapatkan vaksinasi. Karena kita tahu vaksinasi yang bisa diberikan itu baru sampai usia 12 tahun ke atas. Jadi otomatis anak SD itu belum bisa mendapatkan vaksinasi," kata Siti Nadia, Rabu (8/9/2021).
Dalam SKB 4 menteri tersebut, terdapat aturan jika guru dan tenaga kependidikan harus melakukan vaksinasi. Sementara, untuk peserta didik, vaksinasi bukan syarat untuk pembelajaran tatap muka.
Baca juga: Identitas Kerangka Mayat di Peulimbang belum Terungkap, Polres Bireuen Minta Bantu Dokkes Polda Aceh
Baca juga: Pangkalan Udara AS di Jerman Jadi Rumah Sementara Anak-anak Afghanistan Tanpa Orangtua
Baca juga: Warga Afghanistan Tersangka Pemerkosaan di AS Ikut Dievakuasi dari Afghanistan
Sehingga PTM terbatas adalah hak dari orangtua untuk bisa memberikan izin anaknya mengikuti PTM.
"Jadi kami tegaskan lagi tidak ada syarat melakukan vaksinasi untuk membuka PTM," ujarnya.
Jubir vaksinasi mengatakan, selain mengikuti SKB 4 menteri, PTM terbatas juga mengikuti kondisi level PPKM di masing-masing daerah. Sehingga daerah yang berada di PPKM level 4 tidak diizinkan melakukan PTM terbatas.
"PTM terbatas mengikuti surat keputusan bersama 4 menteri. Sehingga kesiapan institusi sekolah menjadi kunci, termasuk vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik," ujarnya.
Siti mendorong orang tua atau wali yang memiliki anak 12 tahun ke atas untuk tidak ragu mengizinkan putra putri mereka divaksin. Karena keamanan vaksin covid-19 sudah dikaji para ahli dan organisasi profesi.
"Vaksinasi memberikan perlindungan pada diri kita dan pada orang lain," ujarnya.
Vaksinasi Pelajar Dipercepat
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan vaksinasi dapat memperkuat kesiapan proses kegiatan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).
Baca juga: Wakil Wali Kota Langsa Tinjau Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelaku Pariwisata
Baca juga: Polairud Polda Aceh Gelar Vaksinasi di Pulo Aceh
Baca juga: 12 Warga Nagan Raya Sembuh dari Virus Corona, Kasus Meninggal Tambah Satu Orang
Hal itu harus dibarengi dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat disiplin atau ketat.
"Vaksinasi pelajar diharapkan dapat memperkuat kesiapan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan menjadikan vaksin sebagai persyaratan bagi pelajar, guru maupun perangkat sekolah," kata Sigit saat meninjau vaksinasi bersama Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto di SMAN 1 Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (8/9).
Ia menuturkan pihaknya juga meminta agar adanya percepatan vaksinasi di sektor pendidikan.
"Vaksinasi di lokasi pendidikan seperti ini juga diharapkan dapat menjadi sentra vaksinasi bagi orang tua murid maupun warga sekitar sebagai upaya akselerasi vaksinasi sehingga segera mencapai target capaian," jelasnya.
Tidak lupa, ia mengingatkan meskipun telah mendapat dosis vaksin, masyarakat agar tetap mematuhi prokes dan mendownload aplikasi PeduliLindungi sebagai upaya pemantauan setiap kegiatan masyarakat.
Baca juga: Update Covid-19 di Lhokseumawe Hari Ini, Kasus Positif Bertambah 14, Meninggal Satu Orang
Di SMAN 1 Pontianak sendiri, pihaknya telah menargetkan 1.100 pelajar mendapat dosis vaksin.
Berdasarkan data dari Kemenkes RI per 7 September 2021, capaian vaksinasi nasional yaitu 33,04 persen dosis 1 dan 18,94 persen dosis 2 dengan total sasaran vaksinasi sebanyak 208,3 juta orang.
Sementara itu, capaian vaksinasi Provinsi Kalimantan Barat yaitu 19,20 persen dosis 1 dan 11,58 persen dosis 2 dengan total sasaran sebanyak 3,8 juta orang.
"Melihat capaian tersebut, saya mengajak seluruh elemen masyarakat, mari bersama berbondong-bondong meluangkan waktu untuk melaksanakan program vaksinasi di tempat-tempat yang telah disediakan agar kekebalan komunal dapat segera terwujud," katanya. (larasati/igman/tribunnetwork/cep)