Kajian Islam

Bagaimana Hukum Janda Terima Nafkah dari Suami Orang Lain, Simak Penjelasan Buya Yahya

Dalam kehidupan hubungan sosial memang tidak bisa terlepaskan diantara manusia karena dasarnya manusia adalah makhluk bersosial.

Penulis: Syamsul Azman | Editor: Safriadi Syahbuddin
INSTAGRAM @buyayahya_albahjah
BUYA YAHYA 

SERAMBINEWS.COM - Dalam kehidupan hubungan sosial memang tidak bisa terlepaskan diantara manusia karena dasarnya manusia adalah makhluk bersosial.

Namun, apabila bersosial tidak menaati batasan-batasan, bersosial malah menjerumuskan manusia kepada hal yang diharamkan dalam Islam.

Seperti seorang janda yang bersosial dengan suami orang, perkara ini dianggap tabu oleh sebagian besar orang, apabila bagi keduanya menimbulkan perasaan yang semestinya tidak ada.

Tujuan membantu, bisa menimbulkan perkara lain diantara keduanya.

Buya Yahya juga turut menjelaskan mengenai seorang janda yang menerima bantuan dari suami orang.

Penjelasan ini diunggah pada Instagram @buyayahya_albahjah, Kamis (9/8/2021).

"Bolehkah Janda Menerima Bantuan Nafkah Dari Laki-Laki Lain? | Buya Yahya Me

Seorang janda bersedia jika suatu saat dilamar oleh laki laki yang telah berkeluarga karena sering membantunya. Apakah salah bantuan yang telah diberikan oleh laki-laki tersebut?," demikian tertulis pada video.

Baca juga: Apakah Sah Sholat Orang Mualaf yang Belum Dikhitan? Ini Jawaban Buya Yahya

Baca juga: Bolehkah Melakukan Umroh dengan Uang Pinjaman di Bank? Simak Penjelasan Buya Yahya

Orang Baik adalah Orang Baik

Buya mengulas bahwa orang baik tetaplah orang baik, bukan berarti ketika seseorang membantu dengan tulus, ia memiliki tujuan tertentu.

Meski sebagian besar orang ada demikian, berbuat baik karena ada sesuatu yang ingin dicapai.

Namun, sebagai seorang Muslim yang baik, tidak patut memiliki persepsi demikian pada Muslim lain.

Sehingga, bagi seorang janda apabila ada suami orang lain yang membantu, jangan langsung berpikir bahwa pria itu akan menikahi, karena bisa saja niatnya tulus untuk membantu anak-anak yatim.

"Orang baik adalah orang baik, namun jangan terburu-buru untuk GR, orang yang berbuat baik jangan langsung mengklaim ia akan menikahi ataupun mau sesuatu lainnya," kata Buya.

"Jangan berpikiran bermacam-macam jika ada seseorang tulus membantu, tapi berterima kasihlah kepada Allah karena Allah telah mengirimkan orang semacam itu kepada Anda untuk membantu Anda," tambah Buya.

Baca juga: Benarkah Orang Bunuh Diri Dosanya Tak Diampuni dan Otomatis Masuk Neraka? Ini Penjelasan Buya Yahya

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved