Berita Banda Aceh
Ini 3 Buku Penting akan Diluncurkan Rektor saat Puncak Dies Natalis Ke-60 USK
Rektor menyebutkan agenda utama dalam dies natalis ini adalah mendengarkan orasi ilmiah oleh Puan Maharani selaku Ketua DPR RI, sekitar pukul 11.00 WI
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
Di samping prestasi dan inovasi yang diraih mahasiswa dan dosen USK dalam 60 tahun terakhir.
Di dalam buku ini juga disajikan aset-aset USK, termasuk aset tak bergerak dalam bentuk tanah, lengkap dengan peta, sejarah, dan bukti-bukti perolehan serta kepemilikannya.
Buku kedua, secara spesifik membahas sejarah perintisan USK oleh tokoh-tokoh Aceh era '50-'60-an,
di antaranya Ali Hasjmy, Sjamaun Gaharu, Kolonel M Jasin, dan pihak-pihak lainnya yang berperan membesarkan nama USK.
Di dalam buku ini juga dinukilkan biografi singkat para pimpinan USK dari periode pertama (masih disebut Presiden USK, kemudian berganti istilah menjadi rekor, hingga USK dipimpin oleh rektor yang ke-10, Prof Samsul Rizal).
Masing-masing prestasi dan karya monumental dari setiap pucuk pimpinan USK tersebut dinukilkan dalam buku ini.
Baca juga: Dua Prodi FKH USK Raih Akreditasi Unggul
Buku ketiga, secara khusus menukilkan tentang kisah anak-anak Aceh yang hampir putus harapan tak bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi karena kondisi ekonomi orang tuanya, tapi bisa melanjutkan kuliah karena mendapat beasiswa dari pemerintah.
Beasiswa untuk anak-anak berprestasi secara akademik tapi orang tuanya tak mampu secara ekonomi itu dulunya bernama Beasiswa Bidikmisi. Belakangan namanya diubah Presiden Jokowi menjadi Beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah.
Buku ini cukup mengharukan karena ditulis langsung oleh anak-anak pintar yang hampir gagal mewujudkan impiannya karena keterbatasan ekonomi keluarganya.
"Ketiga buku inilah yang akan kita launching pada saat dies nanti. Setiap buku tersebut akan kita serahkan kepada Ibu Puan Maharani selalu dies reader juga kepada Ketua Senat USK," demikian Prof Samsul Rizal.
Perlu diketahui milad ke-60 USK jatuh pada 2 September 2021. Namun, puncak peringatan dies natalis atau hari jadinya tahun ini diperingati tanggal 29 September mendatang.
Pengunduran jadwal peringatan milad tersebut disesuaikan dengan jadwal kedatangan Puan Maharani ke Aceh.
Soalnya, Senat USK telah sepakat mengundang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) itu sebagai pembaca orasi ilmiah atau 'dies reader' pada saat dies tanggal 29 September itu.
Alasan kedua pergeseran jadwal kali ini, kata Samsul, karena di awal September lalu Kota Banda Aceh berada dalam status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
"Ya, saat itu Banda Aceh sedang level 4, tidak memungkinkan untuk melaksanakan dies secara hibrid karena tidak mungkin mengundang secara luring lebih dari 25 orang.