Nasib Nova dan Muslim di Tangan DPP, Partai Demokrat Aceh Diambil Alih BPOKK Pusat
Kini tinggal menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), siapa yang akan ditunjuk untuk memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aceh
BANDA ACEH - Musyawarah Daerah (Musda) V Partai Demokrat Aceh telah berakhir pada Jumat (24/9/2021). Kini tinggal menunggu keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP), siapa yang akan ditunjuk untuk memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Aceh.
Musda kemarin telah menetapkan dua nama sebagai calon ketua DPD Partai Demokrat Aceh. Keduanya, yaitu Nova Iriansyah selaku incumbent yang juga Gubernur Aceh, dan Muslim selaku Anggota DPR RI. Dua nama itu sudah berada di tangan DPP.
Kini, nasib keduanya ditentukan oleh ‘Tim 3', yang terdiri atas Ketua Umum (Ketum), Sekretaris Jenderal (Sekjen), dan Ketua Badan Pembina Organisasi, Kaderisasi, dan Keanggotaan (BPOKK) Partai Demokrat.
"Penentuan ketua terpilih paling lama 14 hari sejak musda," kata Sekretaris SC Musda, Sahib Munfarzan, kepada Serambi di Kantor DPD Partai Demokrat Aceh, kawasan Lueng Bata, Banda Aceh, Jumat (24/9/2021).
Menurut Sahib, berdasarkan peraturan organisasi hasil kongres tahun 2020, penetapan ketua DPD terpilih diputuskan oleh ‘Tim 3' setelah dilakukan fit and propert test (uji kepatutan dan kelayakan) terhadap calon tersebut.
"Jadi hasil keputusan musda, dua nama calon ini sudah dibawa ke DPP Partai Demokrat untuk dilakukan fit and propert test oleh Tim 3, yaitu Ketum, Sekjend dan Ketua BPOKK DPP Partai Demokrat," sebut Sahib.
Ketua SC Musda Demokrat Aceh, Yunus Ilyas mengatakan, selama menunggu proses penetapan ketua terpilih dan pengurus baru, maka kendali Partai Demokrat Aceh diambil alih oleh BPOKK.
"Selama (proses pemilihan ketua) itu berlangsung, yang akan memegang kepemimpinan di DPD Demokrat Aceh itu adalah BPOKK Pusat," sebut Yunus.
Menariknya, meski Tim 3 belum melakukan kerjanya, sejumlah flyer ucapan selamat telah beredar di media sosial seperti facebook. Flyer ucapan selamat tersebut ditujukan kepada Muslim atas terpilihnya dia sebagai Ketua Partai Demokrat Aceh.
Tetapi Nova Iriansyah dalam sambutan terakhirnya sebagai Ketua DPD menegaskan bahwa tidak ada menang dan kalah dalam sebuah keluarga Partai Demokrat.
"Berbeda pendapat adalah hal biasa. Berbeda pilihan adalah lumrah. Tidak ada menang dan kalah dalam sebuah keluarga Partai Demokrat. Dalam demokrasi perbedaan pendapat adalah vitamin. Semuanya dilaksanakan dengan sportif dengan menjunjung tinggi semangat persaudaraan," ucap Gubernur Aceh ini.
Seperti diketahui, dalam pencalonan ini, Nova Iriansyah didukung oleh 10 DPC, yaitu DPC Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Aceh Singkil, Subulussalam, dan Nagan Raya.
Sedangkan 13 DPC lainnya merapat ke Muslim, terdiri dari DPC Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Barat, Aceh Timur, Lhokseumawe, Aceh Utara, Bireuen, Sabang, Aceh Tenggara, Langsa, Gayo Lues, Aceh Jaya, dan Simeulue.
Tetapi jumlah dukungan itu bukan menjadi penentu. Dukungan dari DPC dibutuhkan hanya untuk syarat pencalonan semata. Sedangkan penetapan ketua terpilih tetap ada ditangan ‘Tim 3' yaitu Ketum, Sekjen, dan Ketua BPOKK.
Sekretaris SC Musda, Sahib Munfarzan, menyatakan dalam musda kemarin pihaknya juga sudah menetapkan elemen formatur yang anggotanya terdiri atas ketua terpilih satu orang, unsur DPD demisioner dua orang, unsur DPP satu orang, dan unsur DPC tiga orang, sehingga totalnya tujuh orang.