Fakta Gasdis Remaja Dibunuh Pacar di Medan, Pelaku Bersandiwara Usai Siram Korban dengan Air Keras
Lalu, Putra Nakula mengajak Syahbila Nur Rohima pergi jalan-jalan menumpangi sepeda motor Kawasaki Ninja BK 3290 AAS.
Sejak awal kata Nani, keluarga sudah menaruh curiga kepada pelaku.
Sebab, ia mengaku anaknya disiriam oleh orang tak dikenal.
Namun pelaku sama sekali tidak kenapa-kenapa.
Inilah yang membuat keluarga makin curiga.
Keluarga Korban Kaget
Legimin dan Nani Minarni, orangtua dari almarhumah Syahbila Nur Rohima mengaku kaget dan terkejut ketika polisi mengabarkan bahwa pelaku pembunuhan adalah Putra Nakula.
Selama ini, Putra Nakula sudah dianggap seperti anak sendiri.
"Dapat kabar dari polisi. Awalnya dikirim foto pelaku setengah saja, enggak nampak muka. Baru habis itu dikirim utuh, rupanya dia (Putra Nakula)," kata Legimin.
Ia pun tidak menyangka bahwa Putra Nakula pelakunya.
Sebab, saat membawa Syahbila Nur Rohima pulang ke rumah, gaya pelaku begitu meyakinkan pihak keluarga.
"Enggak nyangka lah kami kalau dia pelakunya," kata Legimin.
Detik-detik Korban Sebelum Meninggal
Sambil berkaca-kaca, Nani Minarni mengisahkan kepergian anak gadisnya.
Nani Minarni mengatakan sekujur tubuh Stahbila Nur Rohima melepuh akibat luka bakar disiram air keras.
Saat kejadian, pelaku bersandiwara membawa Syahbila Nur Rohima pulang ke rumah.
Saat itu ia mengatakan kalau mereka diserang oleh orang tak dikenal menggunakan air keras ketika berkendara.
Sementara itu anaknya menjerit-jerit kepanasan.
Ia meronta-ronta meminta pertolongan dan minta dipeluk oleh ibunya.
Bahkan saat itu ia pun hanya mau berdua dengan ibunya tanpa ada orang lain.
"Ya Allah, ya Tuhan ku, pas pergi segar, pas pulang itu teriak panas, panas. Mamak mana. Mak peluk aku, mak peluk. Tetapi dia enggak mau bilang," kata Nani Minarni, Senin (27/9/2021).
Syahbila Nur Rohima merupakan anak ragil dari dari tiga bersaudara.
Ia masih duduk di kelas 1 SMA dan masih belia.
Saat anaknya merasa kesakitan di RS Mitra Sejati itu, Nani sempat mendengar anaknya mau berbicara sesuatu.
Namun ia yang tengah sibuk membersihkan tubuh anaknya tak begitu merespon.
Ia pun menduga anaknya itu mau mengatakan siapa pelaku sebenarnya sebelum dinyatakan meninggal.
Namun karena sudah kesulitan bernapas, ucapannya tak terdengar lagi.
"Sebelum meninggal itu, ku rasa dia mau ngomong, cuma enggak tahu mau ngomong apa. Tetapi dia gak terucap. Dari situ aku menyesal kok bisa gak mau kuperhatikan anakku mau ngomong," jelasnya.
Syahbila Nur Rohima atau Bila merupakan anak terakhir yang paling dekat dengannya.
Bahkan ia disebut paling tak terima bila ibunya disakiti orang lain.
Sebelum kejadian ia sama sekali tak mengira anaknya akan seperti itu.
"Sudah dongkol sekali hati ku. Sudah tak bisa berkata-kata. Kok kejam kali sama anak ku. Aku begitu baiknya sama dia, sayang sama dia, sudah ku anggap anak ku sendiri, tetapi kok bisa dia kejam sama Bila masih 15 tahun," ucapnya.
Atas perbuatan pelaku, ia hanya berpasrah diri.
Ia menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.
Ia pun berharap agar pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya karena sudah melakukan pembunuhan dengan terencana.
"Biar orang itu yang membalasnya. Harapannya dihukum seberat-beratnya," harapnya. (tribun-medan.com)
Baca juga: Mobil Ambulans RSUDZA Bawa Jenazah Alami Kecelakaan di Bener Meriah
Baca juga: VIDEO - Kapolres Abdya: 100 Lebih Dosis Vaksin Dirusak Massa Pascakerusuhan di PPI Ujung Serangga
Baca juga: Ini Lima Penekanan Kapolres Langsa Kepada Jajarannya Saat Pemusnahan Sabu dan Ganja
Tribun-Medan.com dengan judul Drama Pembunuh Gadis Belia dengan Air Keras, Pura-pura Pingsan Hingga Mengarang Cerita