Fakta Gasdis Remaja Dibunuh Pacar di Medan, Pelaku Bersandiwara Usai Siram Korban dengan Air Keras

Lalu, Putra Nakula mengajak Syahbila Nur Rohima pergi jalan-jalan menumpangi sepeda motor Kawasaki Ninja BK 3290 AAS.

Editor: Faisal Zamzami
TRIBUN MEDAN/FREDY SANTOSO
Cemburu Buta, Seorang Pria di Medan (kanan) Siram Teman Wanitanya (kiri) Pakai Air Keras Hingga Tewas. 

SERAMBINEWS.COM - Meninggalnya seorang gadis remaja di Medan menggemparkan warga setempat.

Korban yang bernama Syahbila Nur Rohima (15), anak pasangan dari Legimin dan Nani Minarni meninggal usai dibunuh sang pacar bernama Putra Nakula.

Aksi pembunuhan pun sudah direncanakan oleh Putra Nakula.

Pelaku awalnya berdalih cuma ingin memberi pelajaran saja pada Syahbila Nur Rohima dengan cara menyiramkan air keras pada korban.

Putra Nakula beralasan bahwa Syahbila Nur Rohima berpaling dari dirinya.

Kronologis Kejadian

Menurut cerita polisi, Putra Nakula menghabisi Syahbila Nur Rohima dengan cara menyiram tubuh korban menggunakan air keras.

"Dugaan sementara karena cemburu," kata Kapolsek Delitua, AKP Zulkifli Harahap, Senin (27/9/2021).

Zulkifli mengatakan, pada Sabtu (25/6/2021) malam, Syahbila Nur Rohima bersama Putra Nakula sempat makan malam bersama di rumah korban.

Kemudian, pelaku pulang ke rumahnya dan mengambil air keras.

Air keras itu disimpan tersangka di dalam plastik gula.

Lalu, Putra Nakula mengajak Syahbila Nur Rohima pergi jalan-jalan menumpangi sepeda motor Kawasaki Ninja BK 3290 AAS.

Dari rumah korban, keduanya berangkat melintasi Jalan Avroz, kemudian pergi mengarah ke Jalan Sisingamangaraja, masuk ke Jalan Simpang Limun.

Selanjutnya, keduanya pergi ke kawasan Marindal.

Di Marindal, keduanya sempat membeli jajan.

Usai jajan, pelaku mengajak korban pergi meninggalkan lokasi, dan keduanya ternyata mengarah ke Jalan Stasiun menuju kuburan China.

Di sekitar kuburan China itu, pelaku berpura-pura menyebut ban motornya kempes.

Korban pun diminta turun dari atas sepeda motor.

Sambil pura-pura mengecek ban motor, pelaku mengambil air keras yang disimpannya di bagian radiator.

Begitu korbannya lengah, pelaku langsung menyiramkan air keras ke punggung korban.

Spontan, korban teriak histeris kesakitan.

Melihat korbannya terluka parah, pelaku membawa korban pulang ke rumah.

Orangtua korban sempat bertanya, kenapa dengan anaknya.

Saat itu pelaku berbohong, dengan mengatakan ada orang tak dikenal yang menyiram korban pakai air keras.

Lalu, orangtua korban membawa anaknya ke RS Mitra Sejati.

Sayangnya, korban meninggal dunia.

Orangtua korban kemudian membuat laporan ke Polsek Delitua.

Dari hasil penyelidikan, ternyata Putra Nakula pelakunya.

Pelaku kemudian ditangkap dan ditahan serta dijerat Pasal 338 KUHPidana.

Baca juga: Sempat Makan Bareng, Gadis Remaja Tewas Disiram Air Keras oleh Pacarnya, Sempat Pura-pura Pingsan

Baca juga: Cemburu Buta, Pria di Medan Siram Seorang Siswi Pakai Air Keras Hingga Tewas

Sempat tak Ingin Melapor

Legimin, ayah dari Syahbila Nur Rohima mengaku mulanya ia tak ingin melapor ke polisi.

Berkat masukan dari warga dan tetangga, Legimin kemudian melapor ke Polsek Patumbak.

"Saya awalnya enggak mau membuat laporan, sudah ikhlas lah. Kemudian warga bilang, kalau anak bapak enggak dilaporkan, nanti bapak juga yang dicari.

Apabila nanti sempat ditanya wartawan, dikasih tahu ada pembunuhan, terpaksa dibongkar lagi kuburannya. Kan anak awak tersiksa, " kata Legimin menirukan ucapan warga.

Atas masukan itulah, Legimin melapor ke Polsek Patumbak.

Di Polsek Patumbak, polisi mengatakan bahwa lokasi kejadian ada di wilayah hukum Polsek Delitua.

Petugas Polsek Patumbak kemudian mengarahkan Legimin agar mengadu ke Polsek Delitua.

"Jadi kami digiring ke Polsek delitua," katanya.

Usai melapor, Legimin pulang ke rumahnya.

Ia pun menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan polisi.

Pelaku Bersandiwara

Syahbila Nur Rohima, korban penyiraman air keras yang akhirnya meninggal dunia.(HO)
Syahbila Nur Rohima, korban penyiraman air keras yang akhirnya meninggal dunia.(HO) (HO)

Nani Minarni, ibu almarhumah Syahbila Nur Rohima mengatakan bahwa pelaku pembunuhan anaknya sempat bersandiwara.

Usai mengetahui Syahbil Nur Rohima meninggal dunia, Putra Nakula menangis meraung-raung.

Ia kemudian bersandiwara seolah-olah pingsan.

"Dia pingsan terus nangis-nangis. Cuma waktu dikasih air mulutnya langsung batuk-batuk," kata Nani Minarni, Senin (27/9/2021).

Sejak awal kata Nani, keluarga sudah menaruh curiga kepada pelaku.

Sebab, ia mengaku anaknya disiriam oleh orang tak dikenal.

Namun pelaku sama sekali tidak kenapa-kenapa.

Inilah yang membuat keluarga makin curiga.

Keluarga Korban Kaget

Legimin dan Nani Minarni, orangtua dari almarhumah Syahbila Nur Rohima mengaku kaget dan terkejut ketika polisi mengabarkan bahwa pelaku pembunuhan adalah Putra Nakula.

Selama ini, Putra Nakula sudah dianggap seperti anak sendiri.

"Dapat kabar dari polisi. Awalnya dikirim foto pelaku setengah saja, enggak nampak muka. Baru habis itu dikirim utuh, rupanya dia (Putra Nakula)," kata Legimin.

Ia pun tidak menyangka bahwa Putra Nakula pelakunya.

Sebab, saat membawa Syahbila Nur Rohima pulang ke rumah, gaya pelaku begitu meyakinkan pihak keluarga.

"Enggak nyangka lah kami kalau dia pelakunya," kata Legimin.

Detik-detik Korban Sebelum Meninggal

Sambil berkaca-kaca, Nani Minarni mengisahkan kepergian anak gadisnya.

Nani Minarni mengatakan sekujur tubuh Stahbila Nur Rohima melepuh akibat luka bakar disiram air keras.

Saat kejadian, pelaku bersandiwara membawa Syahbila Nur Rohima pulang ke rumah.

Saat itu ia mengatakan kalau mereka diserang oleh orang tak dikenal menggunakan air keras ketika berkendara.

Sementara itu anaknya menjerit-jerit kepanasan.

Ia meronta-ronta meminta pertolongan dan minta dipeluk oleh ibunya.

Bahkan saat itu ia pun hanya mau berdua dengan ibunya tanpa ada orang lain.

"Ya Allah, ya Tuhan ku, pas pergi segar, pas pulang itu teriak panas, panas. Mamak mana. Mak peluk aku, mak peluk. Tetapi dia enggak mau bilang," kata Nani Minarni, Senin (27/9/2021).

Syahbila Nur Rohima merupakan anak ragil dari dari tiga bersaudara.

Ia masih duduk di kelas 1 SMA dan masih belia.

Saat anaknya merasa kesakitan di RS Mitra Sejati itu, Nani sempat mendengar anaknya mau berbicara sesuatu.

Namun ia yang tengah sibuk membersihkan tubuh anaknya tak begitu merespon.

Ia pun menduga anaknya itu mau mengatakan siapa pelaku sebenarnya sebelum dinyatakan meninggal.

Namun karena sudah kesulitan bernapas, ucapannya tak terdengar lagi.

"Sebelum meninggal itu, ku rasa dia mau ngomong, cuma enggak tahu mau ngomong apa. Tetapi dia gak terucap. Dari situ aku menyesal kok bisa gak mau kuperhatikan anakku mau ngomong," jelasnya.

Syahbila Nur Rohima atau Bila merupakan anak terakhir yang paling dekat dengannya.

Bahkan ia disebut paling tak terima bila ibunya disakiti orang lain.

Sebelum kejadian ia sama sekali tak mengira anaknya akan seperti itu.

"Sudah dongkol sekali hati ku. Sudah tak bisa berkata-kata. Kok kejam kali sama anak ku. Aku begitu baiknya sama dia, sayang sama dia, sudah ku anggap anak ku sendiri, tetapi kok bisa dia kejam sama Bila masih 15 tahun," ucapnya.

Atas perbuatan pelaku, ia hanya berpasrah diri.

Ia menyerahkan sepenuhnya kepada penegak hukum.

Ia pun berharap agar pelaku dihukum setimpal atas perbuatannya karena sudah melakukan pembunuhan dengan terencana.

"Biar orang itu yang membalasnya. Harapannya dihukum seberat-beratnya," harapnya. (tribun-medan.com)

Baca juga: Mobil Ambulans RSUDZA Bawa Jenazah Alami Kecelakaan di Bener Meriah

Baca juga: VIDEO - Kapolres Abdya: 100 Lebih Dosis Vaksin Dirusak Massa Pascakerusuhan di PPI Ujung Serangga

Baca juga: Ini Lima Penekanan Kapolres Langsa Kepada Jajarannya Saat Pemusnahan Sabu dan Ganja 

Tribun-Medan.com dengan judul Drama Pembunuh Gadis Belia dengan Air Keras, Pura-pura Pingsan Hingga Mengarang Cerita

BACA BERITA PEMBUNUHAN LAINNYA

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved