Internasional
Tentara Inggris Jadi Sopir Truk Pengangkut BBM, Antrean di SPBU Terus Berlanjut
Tentara Inggris mulai menjadi sopir truk pengangkut BBM untuk mengisi kembali SPBU yang kosong. Saat bersamaa, pengemudi mengantre lagi untuk mendapat
SERAMBINEWS.COM, LONDON - Tentara Inggris mulai menjadi sopir truk pengangkut BBM untuk mengisi kembali SPBU yang kosong.
Saat bersamaan, pengemudi mengantre lagi untuk mendapatkan bahan bakar setelah berhari-hari kekurangan.
Perdana Menteri Boris Johnson sempat mengatakan situasinya sudah membaik, tetapi tidak di lapangan, lansir Reuters, Rabu (29/9/2021).
Inggris telah dicengkeram oleh serbuan pembelian panik selama hampir seminggu yang membuat SPBU kosong di kota-kota besar.
Perusahaan minyak memperingatkan tidak memiliki cukup sopir truk untuk memindahkan bensin dan solar dari kilang ke stasiun pengisian bahan bakar.
Menteri Bisnis Kwasi Kwarteng mengatakan 150 tentara telah dikerahkan, dan akan mengemudikan truk dalam beberapa hari.
Baca juga: Inggris Krisis Bahan Bakar, Tentara Disiagakan di SPBU dan Pengemudi Truk
“Beberapa hari terakhir ini sulit, kami melihat antrean besar," ujarnya.
"Tapi saya pikir situasinya stabil, kami memasukkan bensin ke halaman depan dan saya pikir kita akan melihat jalan kita melalui ini, ”kata Kwarteng.
Johnson telah berusaha meredakan kekhawatiran dengan mengatakan persediaan kembali normal, sementara mendesak orang untuk tidak panik.
Kurangnya sekitar 100.000 sopir truk telah menabur kekacauan melalui rantai pasokan dan meningkatkan momok SPBU kosong dan kenaikan harga saat Natal.
Ditanya apakah dia bisa menjamin tidak akan ada masalah menjelang periode ritel yang sibuk, Kwarteng mengatakan:
“Saya tidak menjamin apapun."
"Yang saya katakan adalah, saya pikir situasinya stabil.”
Pada Rabu (29/9/2021) dinihari, jam sibuk sudah ada antrean panjang mobil di dalam dan sekitar London dan jalan raya orbital M25 yang sibuk mengelilingi ibu kota.
Tanda-tanda dipasang di beberapa situs yang mengumumkan tidak ada bahan bakar yang tersedia.
Baca juga: Taliban Ancam Keluarga Mahasiswa Afghanistan di Inggris