Pantesan China Hobi Kasih Utang Sana-sini dengan Jaminan Investasi, Padahal Kenyataannya Miris

Tingginya tingkat utang ke China tidak jarang memicu respons negatif dalam masyarakat, seperti Balochistan di Pakistan barat daya.

Editor: Amirullah
AFP/NICOLAS ASFOURI
Presiden China, Xi Jinping saat voting rancangan UU Keamanan Nasional Hong Kong di Kongres Nasional Rakyat China di Beijing pada 28 Mei 2020. 

AidData, yang berbasis di College of William and Mary di Virginia, melihat 45 negara berpenghasilan rendah dan menengah, yang sekarang memiliki tingkat eksposur utang ke China lebih tinggi dari 10 persen dari produk domestik bruto nasional mereka.

Akibat kemarahan publik, peminjaman Beijing melambat selama dua tahun terakhir karena penolakan dari peminjam, menurut studi tersebut.

Negara-negara kaya G7 juga mengumumkan skema saingan untuk melawan dominasi Beijing dalam pinjaman global tahun ini.

AidData menemukan pinjaman Beijing menuntut suku bunga yang lebih tinggi dengan periode pembayaran yang lebih pendek.

Artikel ini telah tayang di Intisari-online.com dengan judul Pantesan China Sumringah Beri Utangan Sana-sini, Negara Miskin Utang Sampai Tembus Rp 5,5 Kuadraliun dengan Jaminan Investasi, Padahal Kenyataan Aslinya Sungguh Miris

Baca juga: Utang Pemerintahan Jokowi Bertambah Lagi, Kini Tembus Rp6,6 Ribu Triliun

Baca juga: AS Terancam Gagal Bayar Utang ke China, Bagaimana dengan Indonesia?

Baca juga: AS Nunggak Utang Rp 400.000 Triliun, Negeri Paman Sam Terancam Resesi Jika Gagal Bayar

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved