Internasional

Israel Desak Dewan Keamanan PBB Tindak Iran, Program Nuklir Makin Berbahaya

Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Selasa (12/10/1021) menyerukan Dewan Keamanan PBB menindak tegas Iran.

Editor: M Nur Pakar
AP
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett telah membuat kasus kepada para pemimpin global bahwa Iran melanggar komitmen internasional dasar di bawah kesepakatan nuklir 2015 

SERAMBINEWS.COM, TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Naftali Bennett, Selasa (12/10/1021) menyerukan Dewan Keamanan (DK) PBB menindak tegas Iran.

Israel beralasan, Teheran telah melanggar kesepakatan nuklir dengan memperkaya uranium terus meningkat untuk menciptakan program nuklirnya.

Bennett berbicara pada sebuah konferensi di Jerusalem, seperti dilansir AP, Selasa (12/10/2021).

Dia menyebut perilaku Iran sebagai masalah setiap negara yang seharusnya tunduk pada akuntabilitas global.

Setelah pembicaraan antara Teheran dan kekuatan dunia tentang menghidupkan kembali kesepakatan nuklir terhenti awal tahun ini, Iran melanggar batas.

Iran mulai memperkaya sejumlah kecil uranium ke tingkat yang paling dekat dengan kemurnian tingkat senjata nuklir, karena persediaannya terus bertambah.

Baca juga: Iran Memperkaya Uranium 20 Persen, Langgar Ketentuan PBB 3,67 Persen

Bennett mengatakan telah menyampaikan kasusnya kepada para pemimpin lain.

Seperti Presiden AS Joe Biden dan Kanselir Jerman Angela Merkel.

Dia menegaskan Iran telah melanggar komitmen dasar internasional di bawah bayang-bayang kesepakatan nuklir 2015 yang sekarang sudah compang-camping.

Merkel, yang mengunjungi Israel mengatakan Jerman berkomitmen menghidupkan kembali kesepakatan itu, sebuah langkah yang ditentang Israel.

Pemerintahan Biden juga berusaha menghidupkan kembali kesepakatan nuklir.

Bennett mengharapkan kekuatan global membawa Iran ke Dewan Keamanan PBB, meminta pertanggungjawaban.

Bennett berbicara ketika Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid melakukan perjalanan ke Washington.

Menlu Isral itu diharapkan merinci pesan Israel tentang Iran dalam pertemuan dengan Wakil Presiden Kamala Harris.

Kemudian dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan para pemimpin kongres di kedua belah pihak.

Bennett bertemu dengan Biden bulan lalu untuk pertama kalinya sebagai Perdana Menteri dengan Iran menduduki puncak agenda.

Baca juga: Tentara Israel Gerebek Rumah Dua Tahanan, Pemuda Palestina Beri Perlawanan

“Kami mengutamakan diplomasi dan melihat ke mana itu membawa kami,” kata Biden.

“Jika diplomasi gagal, kami siap beralih ke opsi lain," ujar Biden.

Israel telah bersumpah akan bertindak secara sepihak terhadap Iran jika diperlukan.

Iran telah berulangkali mengatakan program nuklirnya hanya untuk tujuan damai.

Awal tahun ini, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz mengatakan di Fox News, Israel masih mengerjakan rencana serangannya terhadap Iran.

Bulan lalu, Kepala Angkatan Laut Israel yang baru saja pensiun mengatakan militer telah meningkatkan kegiatannya di Laut Merah secara eksponensial.

Disebutkan, kegiatan itu dalam menghadapi ancaman Iran yang meningkat terhadap pengiriman Israel.

Wakil Laksamana Eli Sharvit berhenti mengkonfirmasi serangkaian serangan dan kecelakaan pada kapal-kapal Iran yang dikaitkan dengan Israel.

Namun dia menggambarkan kegiatan Iran di laut lepas sebagai perhatian utama Israel.

Dia mengatakan angkatan laut dapat menyerang di manapun diperlukan untuk melindungi kepentingan ekonomi dan keamanan negara itu.

Namun, pesan Bennett pada Selasa (12/10/1021) menggarisbawahi mendorong diplomasi terlebih dahulu.

Baca juga: Jerman Akan Tetap Memprioritaskan Keamanan Israel, Yahudi Peringati Holokus

“Ada rute lain,” dia memperingatkan.

“Tapi itu hal yang benar untuk dilakukan," tambahnya.

"Saya akan terus mengejar itu selama beberapa minggu dan bulan,” katanya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved