Internasional

Bentrokan Bersenjata Pecah di Jalanan Beirut, Korban Terus Berjatuhan

Bentrokan bersenjata pecah di jalanan Ibu Kota Beirut, Lebanon pada Kamis (14/10/2021). Korban tewas terus berjatuhan, termasuk korban luka-luka

Editor: M Nur Pakar
AFP/IBRAHIM AMRO
Seorang pejuang Syiah dari gerakan Hizbullah dan Amal membidik dengan senapan serbu Kalashnikov di tengah-tengah bentrokan di daerah Tayouneh, di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Kamis (14/10/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Bentrokan bersenjata pecah di jalanan Ibu Kota Beirut, Lebanon pada Kamis (14/10/2021).

Korban tewas terus berjatuhan, termasuk korban luka-luka, seiring bentrokan bersenjata terus memburuk,

Sejumlah media lokal mlaporkan enam orang tewas.

Tetapi ada laporan yang saling bertentangan mengenai jumlah korban luka.

Media lokal melaporkan 60 orang terluka, tetapi Menteri Dalam Negeri Bassam Mawlawi mengatakan 16 orang.

Tetapi Palang Merah Lebanon melaporkan lima orang telah tewas.

Kekerasan meletus di sekitar aksi protes terhadap penyidik ??ledakan pelabuhan Beirut Hakim Tarek Bitar.

Laporan menunjukkan penembakan awal terjadi di lingkungan Tayouneh di Beirut.

Baca juga: Tanki Penyimpanan Minyak Lebanon Terbakar, 250.000 Liter Jadi Kepulan Asap Hitam

Tentara Lebanon mengatakan sebelumnya akan menembak siapapun yang terlihat membawa senjata.

Rekaman video kemudian menunjukkan tentara Lebanon memimpin seorang pria keluar dari sebuah gedung yang diyakini sebagai penembak jitu di salah satu atap.

Tayangan di saluran berita milik Saudi TV Al-Arabiya menunjukkan tentara Lebanon terkena apa yang tampak seperti tembakan RPG.

Saat mereka melakukan penggerebekan di gedung-gedung di daerah tersebut.

Rekaman juga menunjukkan pendukung Hizbullah mengacungkan senjata dan mengendarai pikap di Bekaa.

"Ketika pengunjuk rasa pergi ke Istana Keadilan, mereka ditembaki di daerah Tayounah," kata pernyataan militer.

Rekaman lebih banyak dibagikan di media sosial.

Kemudian menunjukkan pejuang Hizbullah di belakang pikap hitam mengemudi melalui daerah Lembah Beqaa.

Perdana Menteri Najib Mikati menyerukan ketenangan dan penangkapan mereka yang bertanggung jawab atas pelanggaran ketertiban umum.

Demonstrasi, yang diserukan oleh duo Syiah Hizbullah dan Gerakan Amal, dijadwalkan berlangsung di depan Justice Palace di ibukota Beirut.

Baca juga: Krisis Lebanon Makin Dalam, Politisi dan Bankir Simpan Jutaan Dolar di Luar Negeri

Al Jadeed TV melaporkan seorang penembak jitu di atap membidik para pengunjuk rasa di daerah Tayounah di Beirut di mana pria tak dikenal itu tewas.

Tetapi tidak ada rincian lebih lanjut yang diberikan.

Laporan media menunjukkan beberapa penembakan terjadi di berbagai lingkungan Beirut.

Sebagian besar kekerasan terkonsentrasi di Tayounah, 3 km dari alun-alun Martir di pusat kota Beirut, yang menjadi ruang protes pada 2019.

Kehadiran militer yang besar dilaporkan segera setelah penembakan itu.

Setidaknya dua ledakan terdengar, setelah kekerasan meletus.

Saksi mata mengatakan kepada Arab News. mereka yakin ledakan itu adalah RPG.

Hizbullah dan Amal menyerukan protes dalam upaya untuk membungkam Hakim Tarek Bitar.

Karena telah mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap mantan Menteri Keuangan Ali Hassan Khalil, seorang anggota Amal.

Duo ini menuduh Bitar bias dan memilih politisi untuk diinterogasi, kebanyakan dari mereka bersekutu dengan Hizbullah.

Berbicara sebelumnya, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah menuduh Bitar menggunakan darah korban untuk melayani kepentingan politik.

Baca juga: Stadion Lebanon Berubah Total, Dari Pertandingan Sepak Bola Menjadi Gudang Tepung

Sambil menuntut agar penyelidikan dipimpin oleh hakim yang transparan.

Pada 4 Agustus 2020, sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang sangat eksplosif meledak di pelabuhan Beirut.

Ledakan itu menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai ribuan orang.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved