Breaking News

Berita Subulussalam

Subulussalam Juara Umum MQK II Aceh, Walkot : Anggaran 2022 Plot Rp 500 Juta Pengadaan Kitab Kuning

Wali Kota Subulussalam H Affan Alfian Bintang SE mengungkapkan rasa bangganyajuara umum ajang Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/KHALIDIN
Wali Kota Subulussalam, H Affan Alfian Bintang SE didampingi wakilnya Drs Salmaza MAP menerima piala bergilir saat menyambut kafilah Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) II Aceh Tahun 2021 yang berhasil meraih juara umum, Senin (18/10/2021) di Pendopo Wali Kota Subulussalam. 

Terima kasih dan apresiasi juga disampaikan kepada seluruh jajaran yang terlibat serta mendukung dan menyukseskan kegiatan tersebut.

Pihak dimaksud antara lain panitia, dewan hakim, kafilah dari 20 kabupaten/kota, peserta santriwan dan santriwati), pimpinan daerah, dan ulama.

“Alhamdulillah, kita baru saja merampungkan sebuah syiar dalam membumikan Islam di Serambi Mekkah ini.

Musabaqah Qiraatil Kutub Kedua Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2021 akhirnya sudah selesai dilaksanakan dengan sukses,” ujarnya.

Gubernur berpesan, prestasi yang didapatkan para santri pada MQK II ini bisa dijadikan motivasi untuk lebih mendorong dan meningkatkan kecintaan mereka terhadap ilmu agama.

“Bagi anak-anak kami yang belum mendapatkan juara, jadikan musabaqah kali ini sebagai pengalaman berharga. Maka dari itu, janganlah berkecil hati.

Tetaplah giat berlatih serta terus meningkatkan kemampuan membaca dan memahami kitab-kitab turats. Semoga di MQK selanjutnya, anak- anak kami mampu menjadi lebih baik,” jelas Gubernur.

Ia menilai, kitab turats atau kitab kuning sejak dulu menjadi bagian integral dari tradisi keilmuwan di dayah.

Kitab ini menjadi penghubung antarulama dalam rantai penyebaran pengetahuan keislaman. Di dalamnya, sambung Bukhari, terkandung beragam pengetahuan.

Baca juga: VIDEO Membanggakan! Indonesia Raja Thomas Cup, Sudah Rengkuh 14 Titel, Jauh Tinggalkan Cina

Tidak hanya tentang hukum-hukum, tapi juga membicarakan sejarah kehidupan para nabi, para ulama, dan lain sebagainya.

“Di tengah derasnya arus informasi belakangan ini, terlihat adanya trend penurunan mengkaji kitab kuning.

Ke depan, hal ini bisa berefek pada makin berkurangnya generasi Aceh yang menguasai literatur keislaman khas tersebut.

Karena itu, melalui musabaqah ini kita gaungkan kembali minat membaca dan mengkaji kitab kuning di kalangan santri,” ajak dia.

Di sisi lain, sambung Bukhari, kebiasaan membaca kitab kuning juga harus menyebar ke kalangan masyarakat umum.

Komunitas-komunitas pengajian di luar dayah diharapkan ikut menggalakkan kegiatan membaca kitab kuning. Menurutnya, MQK ini dapat menjadi ajang silaturahmi antarsantri dari seluruh kabupaten/kota di Aceh.

“Saya berharap, ukhuwah islamiyah para santri di Aceh tidak pernah putus, walaupun berasal dari dayah yang berbeda.

Perlu diingat bahwa santri saat ini sudah menjelma sebagai sebuah kekuatan baru di kalangan generasi muda yang patut diperhitungkan.

Karena itu, kekuatan dan kekompakan para santri mutlak diperlukan sebagai salah satu modal dalam membangun daerah,” pungkas Bukhari membacakan sambutan Gubernur Aceh.

Penutupan MQK-II Aceh Tahun 2021 turut hadir perwakilan unsur Forkopimda Aceh, Wakil MPU Aceh, Drs Tgk H Muhibbuththabary MAg, Ketua Komisi VI DPRA, Irawan Abdullah, Wakil Wali Kota Banda Aceh, Zainal Arifin, dan para perwakilan SKPA. (*)

Baca juga: Kantor DPRK Aceh Singkil Digeruduk Pendemo, Ini Persoalannya

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved