Berita Pidie

Bea Cukai Bersama OJK dan YPN Panen Raya Bawang Merah di Pidie

Para petani dalam pertemuan singkat itu juga mendesak pihak bank untuk mendanai modal usaha bagi para petani bawang merah

Penulis: Idris Ismail | Editor: Muhammad Hadi
SERAMBINEWS.COM/IDRIS ISMAIL
TIM ROMBONGAN Yayasan Pioner Nusantara bersama OJK, Kantor Bea Cukai, BI Aceh serta Muspika Kecamatan Indra Jaya, Pidie melakukan panen raya bawang merah di Gampong Mesjid Suwiek, Kecamatan Indra Jaya, Pidie, Rabu (20/10/2021). 

Laporan Idris Ismail I Pidie 

SERAMBINEWS.COM, SIGLI - Kepala Kantor Wilayah DJBC Aceh, Safuadi ST MScI PHd bersama Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Aceh, Yusri dan Ketua Pembina Yayasan Pioner Nusantara (YPN) Dr Anas Adam MSi serta pembina YPN, Ir Tgk Zakaria A Gani melakukan panen raya bawang merah yang dipusatkan di Gampong Masjid, Kecamatan Indra Jaya,  Pidie, Rabu (21/10/2021).

Selaian itu juga sejumlah pejabat penting turut Kepala perwakilan  BI provinsi Aceh,  Achris Sarwani, Wakil Rektor II USK, Dr Agus Sabti,  Dekan Fakuktas Pertanian USK, Bank Aceh Syariah Cabang Sigli, Pidie, Tarmizi, Dirut Bank TCD Syariah Sigli,  Fauzan Sulaiman, pihak  BSI Syariah serta ratusan petani Kabupaten Pidie dan juga dari Kabupaten Pidie Jaya.

Para petani dalam pertemuan singkat itu juga mendesak pihak bank untuk mendanai modal usaha bagi para petani.

Meski kondisi diguyur hujan lebat sejak pagi hari, namun menunggu hujan reda usai shalat, panen bawang merah dapat dilakukan secara bersama pada lokasi yang berada diseputaran Masjid Baitul Ilmi Gampong Masjid Suwiek,  Kecamatan Indra Jaya.

Baca juga: Bawang Merah Pidie dan Pidie Jaya Kuasai Pasar di Aceh, Mampu Saingi Bawang Impor dari China

Ketua YPN, Dr Anas Adam MSi didampingi Zakaria A Gani kepada Serambinews.com,  Rabu (21/10/2021) mengatakan,  sebagai eksistensi kehadiran YPN sejak 20214 lalu itu berperan besar dalam membangun pendidikan serta usaha pengembangan perekonomian pada sektor pertanian.

"Pengembangan potensi diri dalam berbagai sektor menjadi langkah utama dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia yang potensial dalam mencapai kemakmuran bagi segenap masyarakat," kata Anas Adam. 

Menurut mantan kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh itu bahwa usaha pengembangan bawang merah yang dilakukan di lahan 60 hektare dalam dua tahun terakhir di Pidie.

Ini sebagai upaya konkret untuk menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya dalam menekan angka pengangguran sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat petani. 

Baca juga: Kadin Aceh dan Bea Cukai Bahas Kawasan Berikat Bawang Merah Pidie, Peluang Ekspor ke Saudi dan Dubai

Pada intinya, tujuan pengembangan Bawang Merah ini terutama dalam langkah menstabilkan harga dalam menekan laju inflasi dan membangkitkan ekonomi masyarakat pedesaan.

"Selanjutnya melahirkan industri dari hulu sampai hilir atau dari menanam hingga membuahkan hasil bawang goreng dengan standar internasional atau dapat diekspor. Sehingga petani saat menanam bawang tidak perlu risau saat panen," ujarnya.

Ditambahkan, Zakaria A Gani,  dalam persoalan ini juga diperlukan peran besar  pemerintahan menetapkan kawasan industri berikat atau kawasan bebas atau barang yang telah dijamin steril. 

Kepala Kantor Bea dan Cukai Aceh, Safuadi kepada Serambinews.com, mengatakan , petani perlu memahami bahwa saat ini yang perlu diketahui bahwa masyarakat tidak hanya melihat pusat transaksi perekonomian pada salah satu titik pasar saja.

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas di Aceh Jaya Meningkat, Salah Satunya Akibat Hewan Ternak, 23 Orang Meninggal

Akan tetapi lihatlah jumlah pasar di segenap Kabupaten/Kota di Aceh sehingga semangat berjuang lebih besar dalam menghasilkan produksi pertanian. 

"Jadi peran Bank sangatlah besar dalam memotivasi modal usaha dalam menghidupkan denyut ekonomi masyarakat, terutama pada sektor pertanian yang di lakukan oleh YPN yang memfokuskan pengembangan usaha bawang merah, "bebernya.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved