Berita Banda Aceh

Hikayat Aceh Masuk Nominasi Memory of the World, Gubernur Nova Ucapkan Terima Kasih

"Kami atas nama Pemerintah Aceh sangat berterima kasih. Ini menjadi sebuah kehormatan bagi kami atas penominasian Hikayat Aceh dan Penguatan Pusat...

Penulis: Subur Dani | Editor: Nurul Hayati
For Serambinews.com
Asisten Administrasi Umum Setda Aceh Iskandar AP menerima kunjungan Audiensi Tim Komite Nasional MoW penominasian hikayat aceh sebagai memory of the world di ruang serbaguna Setda Aceh, Jum'at 22 Oktober 2021. 

"Kami telah menyurati DPRA guna mendapat rekomendasi, sehingga dapat ditetapkan dalam Keputusan Gubernur Aceh tentang Penetapan Hibah Barang Milik Aceh Kepada ANRI. Mari kita doakan semoga cepat selesai dan tanah tersebut dapat segera dihibahkan," katanya.

Sementara itu, Ketua Komite Nasional MoW yang juga Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto menjelaskan, program Memory of the World diluncurkan oleh UNESCO pada tahun 1992, sebagai respon terhadap ancaman kepunahan warisan dokumenter berupa arsip, pustaka maupun artefak dari kerusakan, baik itu yang mengalami kerusakan ataupun kemusnahan yang disebabkan oleh faktor alamiah dan faktor manusia.

Imam menerangkan, keterlibatan Indonesia dalam pengajuan warisan dokumenter sebagai MoW, sudah diawali sejak tahun 2003.

Indonesia juga memiliki andil sebagai co-nominator dalam pengajuan arsip seperti, Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), manuskrip La Galigo (2011), Babad Diponegoro dan kitab Negara Kertagama (2013), arsip KAA (2015), Arsip Restorasi Borobudur, Naskah Cerita Panji dan Arsip Tsunami Samudera Hindia (2017). 

Lebih lanjut, jelas Imam, Indonesia melalui Komite Nasional MoW, akan mengajukan 3 warisan dokumenter untuk dicantumkan pada register internasional MoW UNESCO yaitu Arsip Sukarno: "To Build the World A New", Arsip KTT GNB I dan Hikayat Aceh.

"Saya memohon kepada seluruh pimpinan provinsi dan masyarakat Aceh dapat bersama-sama menggerakan upaya ini agar sukses diakui oleh UNESCO," ujarnya.

Pertemuan yang menerapkan protokol kesehat ketat itu turut dihadiri oleh Kepala ANRI, Kepala Perpustakaan Nasional RI, Plt Kepala BKN, dan para perwakilan Forkopimda Aceh.(*)

Baca juga: Nilai-Nilai Edukasi Hikayat Prang Sabi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved