Opini
Waspadai Bahaya Penipuan Online
Akhir-akhir ini kita banyak mendengar kisah tragis orang-orang yang terjebak pada system peminjaman online (pinjol)
Nah, bagaimana kita melakukan edukasi kepada masyarakat yang SDM nya sangat lemah untuk tidak terjebak dalam situasi ini. Era teknologi informasi telah memungkinkan mayoritas masyarakat menggunakan handphone bahkan smartphone dalam kehidupan. Namun, apakah kemampuan kita menggunakan teknologi ini tidak bisa diimbangi dengan peningkatan pendidikan kita?
Sebuah pertanyaan besar adalah bagaimana mungkin pesan-pesan penipu masuk dengan bebas ke handphone kita padahal yang bersangkutan tidak terdaftar dalam buku kontak kita? Baiklah jika pertanyaan ini tidak bisa dijawab, namun bukankah masih sangat mungkin Pemerintah melakukan tindakan edukasi melalui metode yang sama, yaitu untuk mengingatkan masyarakat tentang berbagai modus penipuan online?
Ya sangat mungkin. Kita perlu partisipasi Pemerintah untuk mengirimkan sms pendidikan dan bahkan sms mitigasi kebencanaan, sehingga setiap orang mendapatkan informasi yang aman dan benar. Lembaga swadaya masyarakat dapat ikut serta membantu memberikan edukasi positif kepada masyarakat melalui pesan sms ini.
Saya saja menerima setidaknya dua sms penipuan per hari, namun belum ada sms counter penipuan tersebut. Mari kita counter serangan pesan sms penipu dengan edukasi moral, skill, dan ilmu pengetahuan dalam rangka pemberdayaan masyarakat di era revolusi industri 4.0.
Para tengku dan ulama juga perlu melek teknologi digital sehingga dapat menyampaikan edukasi secara lebih maksimal. Kajian-kajian dengan tema investasi online, passive income, peminjaman pada lembaga non-syariah maupun peminjaman pada individu rentenir, multi level marketing bersyarat, strategi perdagangan Rasulullah SAW, dan lain sebagainya terkait perekonomian perlu dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat sehingga tidak terjebak penipuan dan kerugian.
Bersama kita bisa membangun bangsa dengan modal taqwa. Amin ya rabbal ‘alamin.