Berita Aceh Besar

Harga Minyak Goreng Curah Naik Jadi Rp 19.000/Kg, Dampak Meningkatnya Harga TBS Sawit dan CPO

Kenaikan harga ini dipicu semakin meningkatnya harga tandan buah segar atau TBS kelapa sawit dan Crude Palm Oil (CPO).

Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
For Serambinews.com
Stok minyak goreng curah di sebuah toko penyalurnya di Pasar Induk Lambaro, Aceh Besar, Minggu (31/10/2021). 

Akibat kenaikan harga TBS sawit itu, telah mendorong harga CPO yang merupakan bahan baku untuk membuat minyak goreng ikut meningkat di tingkat produsennya.

Saat ini harganya sudah mencapai 5.187 – 5247 Ringit Malaysia (MYR)/ton. 

Pedagang minyak goreng curah lainnya di Pasar Induk Lambaro, Ridwan yang ditanyai Serambinews.com mengatakan kenaikan harga minyak goreng belum membuat permintaan menurun. 

"Sampai minggu keempat bulan Oktober ini, permintaan minyak goreng curah masih stabil, setiap harinya ada saja yang membeli, dua sampai 10 kilogram per orang.

Minyak goreng curah umumnya dibeli ibu rumah tangga dan pedagang gorengan," kata Ridwan. 

Baca juga: Harga Minyak Goreng Masih Tinggi  

Sejauh ini, kata Ridwan para pembeli yang umumnya ibu rumah tangga itu bisa memahaminya naiknya harga minyak goreng curah saat ini karena mereka juga mengikuti pemberitaan. 

Namun, mereka berharap hendaknya kenaikan harga ini jangan mencapai di atas Rp 20 ribu per kilogram, karena jika ini terjadi tentu sangat memberatkan penjual gorengan atau pelaku UMKM sejenis lainnya. 

"Mereka modalnya kecil, jadi kalau minyak goreng curahnya naik di atas Rp 20 ribu per kilogram, maka beban biaya produksi meningkat, sementara harga jual gorengan tidak bisa mereka naikkan lagi.

Oleh karena itu, pemerintah perlu mengnedalikan harga ini agar tak tembus di atas Rp 20 ribu per kilogram," kata Ridwan. 

Selain minyak goreng, kata Ridwan saat ini harga telur ayam ras di minggu terakhir bulan Oktober ini pelan-pelan mulai merangkak naik.

Dua minggu lalu harga tebusnya di penyalur berkisar Rp 320.000/ikat (300 butir/10 lemping), minggu ini naik lagi menjadi Rp 330.000 – Rp 340.000/ikat.

Kenaikan harga tebus telur ayam ini, dipicu meningkatnya harga pakan ternak ayam, terutama harga jagung dan bungkil kedelai.

Harga eceran telur ayam ras saat ini berkisar Rp 36.000 – Rp 38.000/lemping (30 butir), sebelumnya Rp 34.000/lemping.

Tapi gula pasir harganya masih stabil Rp 590.000 – Rp 595.000/sak (50 Kg). Begitu juga tepung terigu, harganya masih relatif stabil Rp 9.000 – Rp 10.000/Kg.

Sedangkan beras, karena sedang panen gadu harganya juak masih relatif stabil.

Beras kualitas medium dijual eceran dengan harga Rp 145.000 – Rp 150.000/sak (15 Kg), sedangkan beras kualitas premium Rp 150.000 – Rp 160.000/zak (15 Kg). (*)      

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved