Internasional
Rusia Hentikan Jaringan Distribusi Gas ke Eropa, Pasukan Dikerahkan ke Perbatasan Ukraina
Rusia secara dramatis menghentikan pasokan gas melalui jalur pipa ke Eropa. Rusia langsung mengumpulkan pasukan di perbatasan baratnya, yang memicu t
Kementerian Pertahanan Ukrainia mengatakan Rusia masih memiliki sekitar 90.000 tentara di wilayah baratdaya dekat Ukraina.
Seorang juru bicara Kremlin menegaskan kembali sikap Moskow, Rusia bebas mempertahankan kehadiran militer di wilayahnya sendiri di manapun.
Baca juga: Kapal Perang Rusia Usir Kapal Perusak Amerika Serikat, Kemenhan Panggil Atase Militer
Laporan tentang manuver militer Rusia telah membawa kembali ingatan tentang penumpukan 100.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina musim semi ini.
Sehingga, membuat Ukraina dan Barat gelisah selama berminggu-minggu.
Kemudian, Moskow menyebutnya sebagai latihan rutin dan memerintahkan pasukan kembali ke pangkalan.
Konflik tujuh tahun Rusia dengan Kyiv, yang menewaskan lebih dari 13.000 orang di Ukraina timur mendapat dimensi baru.
AS telah menarik keberatannya terhadap Nord Stream 2.
Kyiv menggambarkan Nord Stream 2 sebagai alat paksaan Kremlin yang bertujuan untuk menghukum Ukraina.
Vladimir Putin telah mengisyaratkan Rusia siap mengirim lebih banyak gas ke Eropa, yang menghadapi krisis energi.
Tetapi, jjika Jerman mempercepat persetujuannya untuk pipa tersebut.
Keputusan Gazprom minggu ini memangkas pasokan melalui Ukraina diyakini bertujuan memaksa Jerman menyetujui Nord Stream 2.
Baca juga: Rusia Menjadi Tuan Tumah Pembicaraan Taliban, Serukan Pemerintahan Inklusif
Pendekatan keras Rusia muncul di tengah negosiasi koalisi untuk membentuk pemerintahan baru di Jerman.
Sosial Demokrat, yang bersikeras persetujuan untuk pipa adalah masalah teknis.
Regulator Jerman akan memberikan keputusannya pada akhir Januari 2021, tetapi pipa bisa ditunda lebih lanjut.(*)