Fakta Wanita Muda Tipu 900 Korban, Kerugian Capai Rp63 Miliar, Modus Investasi Bodong Beezy
Kasus penipuan dengan modus investasi bodong bernama Beezy berhasil dibongkar jajaran Polda Kaltim.
Tersangka DM membuat empat Grup WA dengan total pengikut 900 orang tersebar di seluruh Indonesia dengan masing-masing grup berjumlah 150 sampai 250 anggota, dengan total kerugian mencapai Rp63 miliar.
Jumlah itu didapat setelah penyidik melacak rekening koran tersangka dari tiga bank yang digunakan untuk tampung uang korban yakni BCA, BRI dan Mandiri.
Baca juga: Penipuan Modus Arisan Online Ternyata Bodong, Wanita Ini Raup Rp 2 Miliar dari 208 Member
Baca juga: FAKTA Mahasiswi Tipu 220 Orang, Gondol Uang Rp 2 M, Modus Investasi Bodong Catut Perusahan BUMN
3. Tawarkan keuntungan hingga 70 persen
Yusuf melanjutkan penjelasannya, untuk menarik korbannya, DM menawarkan keuntungan mulai dari 25 hingga 70 persen dari dana yang diinvestasikan dalam jangka waktu 15 sampai 25 hari.
Nominalnya sesuai dengan slot yang disediakan oleh tersangka.
Selama berjalan waktu, sedikitnya ada 15 slot yang ditawarkan dengan berbagai tarif dan keuntungan yang berbeda-beda.
Misal, slot pertama dengan tarif Rp1,5 juta.
Dimana dalam kurun 15 hari akan menghasilkan hingga Rp2,2 juta.
Sehingga dari penawaran slot pertama itu, korban diiming-imingi keuntungan sebesar Rp700 ribu.
"Semua investasi itu dikelola dimasukkan beberapa nomor rekening yang memang milik tersangka. Korban semuanya sejumlah 900 orang, ini tersebar di seluruh Indonesia," beber Yusuf.
Yusuf menjelaskan, DM mulai beraksi sejak September 2020.
Dan investasi yang ditawarkan DM sempat naik daun pada Bulan Januari 2021.
Jumlah nasabah mulai meroket dan nyaris berjalan sesuai yang ditawarkan.
"Akhirnya ditutup kemarin sampe Bulan Mei 2021 dikarenakan memang sudah tidak ada lagi uang yang bisa untuk mengembalikan dana tersebut."
"Padahal modusnya menarik dana dari para investor, tapi tidak mengembangkan pada usaha lain hanya itu saja diputar-putar. Sebagian digunakan untuk keperluan pribadi," kata Yusuf.