Pra PORA
Pra PORA Sepakbola, Kalahkan Aceh Utara 2-0, Aceh Timur Puncaki Grup D
Kecuali itu, tuan rumah atau panitia harus senantiasa menjaga protokol kesehatan secara ketat.
Teuku Agus Muharris mengaku, dengan adanya pengawasan Satgas Antimafia Bola Polda Aceh, maka setiap pertandingan akan berjalan baik, sehingga dapat menciptakan kualitas sepak bola dengan mengedepankan azas sportivitas.
"Jadi, dengan adanya pengawasan ketat, kami yakin tim yang akan lolos nantinya benar-benar murni karena prestasi, bukan ada hal lain yang merugikan tim lainnya," tegasnya.
Ada pun tim Grup B, yakni Aceh Besar, Aceh Barat, Pidie Jaya, Banda Aceh, dan Sabang.
Seperti diketahui, kehadiran Satgas Mafia Antibola merupakan lanjutan kerjasama antara Mabes Polri dengan PSSI.
Khusus untuk Provinsi Aceh, Satgas Mafia Antibola sudah dibentuk Polda Aceh sejak tahun 2020 lalu.
Bahkan, mereka sudah action saat laga pembuka Liga 1 musim 2020 di Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya.
“Kami berharap supaya Satgas Mafia Antibola mengawasi pertandingan Pra-PORA di empat lokasi. Kita tak mau ajang seleksi pemain muda ini ada pengaturan. Selain itu, perlu juga diawasi perangkat pertandingan atau wasit nakal. Ini semata-mata agar ajang Pra-PORA bersih dari mafia,” ungkap sejumlah kalangan.(*)
Baca juga: Ganjar Siap Perjuangkan Gelar Pahlawan Nasional Untuk Pocut Meurah Intan Singa Betina dari Aceh
Baca juga: Pusat Riset Pendidikan Gelar Pelatihan Karya Tulis Bagi 80 Guru Madrasah Banda Aceh dan Aceh Besar
Baca juga: Bantuan Korban Banjir di Tangse, Pidie Terus Mengalir, Camat Sebut Satu Titik Jalan Rusak Parah
Baca juga: Disdukcapil Kota Banda Aceh Verifikasi NIK Narapidana di Rutan Banda Aceh, Ini Arah Peruntukkannya