Kesehatan

Ini Gejala dan Tanda Jika Organ Intim Wanita Terkena Radang, Bisa Sebabkan Keputihan yang tak Biasa

keputihan akibat vaginosis bakteri biasa berwarna putih keabu-abuan dan berbau busuk. Bau, sering digambarkan sebagai bau amis,

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tribun Jambi/Istimewa
Ilustrasi radang organ intim wanita 

Bukan hanya di organ intim wanita, C. albicans juga bisa menyebabkan infeksi di bagian tubuh lain yang lembab, seperti di mulut (sariawan), lipatan kulit, dan dasar kuku.

- Trikomoniasis

Infeksi menular seksual yang umum ini disebabkan oleh parasit bersel satu mikroskopis yang disebut Trichomonas vaginalis.

Organisme ini menyebar selama hubungan seksual dengan seseorang yang memiliki infeksi.

Pada pria, organisme ini biasanya menginfeksi saluran kemih, tetapi seringkali tidak menimbulkan gejala.

Pada wanita, trikomoniasis biasanya menginfeksi vagina, dan dapat menyebabkan gejala.

Ini juga meningkatkan risiko wanita terkena infeksi menular seksual lainnya.

- Vaginitis tidak menular

Penggunaan semprotan vagina, douche, sabun wangi, deterjen wangi dan produk spermisida dapat menyebabkan reaksi alergi atau mengiritasi jaringan vulva dan vagina.

Benda asing, seperti kertas tisu atau tampon yang terlupakan, di dalam vagina juga dapat mengiritasi jaringan vagina.

- Sindrom genitourinari menopause (atrofi vagina)

Penurunan kadar estrogen setelah menopause atau operasi pengangkatan indung telur dapat menyebabkan lapisan vagina menipis.

Sehingga bisa menyebabkan iritasi, rasa terbakar, dan kekeringan pada vagina.

Baca juga: 7 Perbedaan Warna Keputihan Saat Hamil, Waspada Merah Jambu Bisa Menandakan Keguguran

Faktor risiko

Sementara itu, faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena vaginitis meliputi:

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved