Kesehatan

Ini Gejala dan Tanda Jika Organ Intim Wanita Terkena Radang, Bisa Sebabkan Keputihan yang tak Biasa

keputihan akibat vaginosis bakteri biasa berwarna putih keabu-abuan dan berbau busuk. Bau, sering digambarkan sebagai bau amis,

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Safriadi Syahbuddin
Tribun Jambi/Istimewa
Ilustrasi radang organ intim wanita 

- Perubahan hormonal, seperti yang berhubungan dengan kehamilan, pil KB atau menopause

- Aktivitas seksual

- Mengalami infeksi menular seksual

- Obat-obatan, seperti antibiotik dan steroid

- Penggunaan spermisida untuk pengendalian kelahiran

- Diabetes yang tidak terkontrol

- Penggunaan produk kebersihan seperti mandi busa, semprotan vagina atau deodoran vagina

- Mencuci

- Mengenakan pakaian yang lembap atau ketat

- Menggunakan alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) untuk pengendalian kelahiran

Cara mengobati radang vagina

Kunci pengobatan vaginitis yang tepat adalah dengan cara diagnosis akar penyebab masalah kesehatan ini.

Gangguan kesehatan ini memang tidak selalu mudah dideteksi karena gejala yang sama dapat muncul dalam berbagai bentuk vaginitis.

Memperhatikan setiap gejalanya dengan cermat, seperti deskripsi warna, konsistensi, jumlah, dan bau dari keputihan yang tidak normal serta kapan gejalanya ini mulai muncul dapat membantu petugas kesehatan mendiagnosis masalah ini.

Tindakan kebersihan ini juga dapat mencegah beberapa jenis vaginitis berulang dan dapat meredakan beberapa gejala.

- Hindari mandi dalam bak air panas dan spa pusaran air.

- Hindari penggunaan tampon beraroma, pembalut, douche dan sabun beraroma.

- Jangan gunakan sabun yang keras, seperti yang mengandung deodoran atau antibakteri, atau mandi busa.

- Keringkan area genital luar setelah mandi dengan baik untuk mencegah iritasi.

- Lap dari arah depan ke belakang setelah menggunakan toilet. Melakukan hal itu menghindari penyebaran bakteri tinja ke vagina.

- Gunakan kondom lateks. Kondom lateks dapat membantu menghindari infeksi yang disebarkan melalui kontak seksual.

- Kenakan pakaian dalam berbahan katun.

(Serambinews.com/Yeni Hardika)

INFO KESEHATAN LAINNYA

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved