Luar Negeri
27 Migran Tewas Tenggelam Saat Coba Seberangi Selat Inggris, Perancis Salahkan London
Pemerintah "Negeri Anggur" menuturkan, seringkali para imigran tertarik dengan tawaran pekerjaan di tetangganya itu.
"Mereka tinggal di London dengan nyaman, menghasilkan ratusan juta euro setiap hari. Mereka menginvestasikannya. Jadi seharusnya otoritas pajak bisa mengendusnya," kata dia.
Politisi lokal Bruno Bonnell mengatakan, ada banyak faktor mengapa imigran ilegal memilih menyelundup ke "Negeri Ratu Elizabeth".
Pertama adalah bahasanya. Mereka selama ini terbiasa berbahasa Inggris meski tertarih-tatih sehingga merasa nyaman di sana.
"Ditambah, mereka mendengarnya dari sumber langsung bahwa kondisi hidup di sana jauh lebih baik," ujar Bonnell.
Selat Dover merupakan jalur lalu lintas kapal paling sibuk di dunia, dengan lebih dari 25.700 orang menyeberangi secara ilegal tahun ini.
Berdasarkan data yang dirilis kantor berita PA, jumlah tersebut tiga kali lebih banyak dibanding tahun lalu.
Isu di Selat Inggris ini menjadi perdebatan bertahun-tahun antara Perancis dan Inggris, dengan kedua pihak saling menyalahkan.
London misalnya, menuding tetangga sekaligus musuh tradisionalnya itu tidak meningkatkan patroli, meski memberikan dana tambahan jutaan euro.
Perdana Menteri Boris Johnson disebut sudah menelepon Presiden Emmanuel Macron, dan keduanya sepakat memberikan berbagai opsi.
Johnson menawarkan negaranya menjadi tuan rumah tim patroli, sekaligus membantu adanya patroli gabungan.
Sementara Macron meminta untuk diadakannya pertemuan darurat Eropa, dan perlunya peningkatan Frontex, badan perbatasan "Benua Biru".
Baca juga: BSI Humanity Luncurkan Program Warteg Solidaritas Warsos
Baca juga: Polemik 2 Keluarga, Kak Seto Minta Keluarga Bibi dan Keluarga Vanessa Angel Menahan Diri
Baca juga: Sebagai Suami, Atta Mengaku Tak Pernah Mengekang Aurel Hermansyah: Aku Bebasin Istriku
Kompas.com: 27 Migran Tewas Tenggelam Saat Coba Seberangi Selat Inggris, Perancis Salahkan London