Berita Luar Negeri

Dunia Mulai Waspada, Varian Baru Virus Corona Lebih Berbahaya, Ini Penjelasan WHO dan Epidemiolog

virus corona varian B.1.1.529, varian baru yang pertama kali diidentifikasi di Afrika Selatan ini adalah varian yang paling mengkhawatirkan

Editor: Muhammad Hadi
AFP
Foto Ilustrasi - Sebuah pamflet memperlihatkan bahaya virus Corona di salah satu sudut jalan Wellington, Selandia Baru. 

Varian baru ini telah dilaporkan ke WHO, dan menunjukkan penyebaran sangat cepat di Afrika Selatan.

Kepala Teknis Covid-19 WHO Maria Van Kerkhove membenarkan bahwa pihaknya telah menerima laporan terkait varian baru, virus corona B.1.1.529 ini.

"Beberapa media baru-baru ini melaporkan tentang B.1.1.529 ini.

Jadi ini adalah varian yang telah terdeteksi dan dilaporkan kepada kami dari rekan-rekan kami di Afrika Selatan," ujarnya sebagaimana dalam sesi tanya jawab WHO di Instagram, Kamis (25/11/2021).

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Turun, Berikut Daftar Harga Emas Per Gram, Sabtu (27/11/2021)

Pihaknya menjelaskan, ada kurang dari 100 sekuens genom utuh yang tersedia.

Namun, WHO mengakui belum tahu banyak tentang varian baru virus corona B.1.1.529 ini.

"Apa yang kita ketahui adalah bahwa varian ini memiliki sejumlah besar mutasi. Dan kekhawatirannya adalah ketika Anda memiliki begitu banyak mutasi, itu dapat berdampak pada bagaimana virus berperilaku," jelas Maria.

Kategori varian baru virus corona B.1.1.529

WHO mengategorikan berbagai varian virus corona ke dalam dua, yakni Variants of Interest (VoI) dan Variants of Concern (VoC).

Ketika terdeteksi adanya varian baru, para peneliti akan berkumpul untuk memahami di mana mutasi ini berada serta kemungkinan pengaruhnya bagi diagnostik, terapi, dan vaksin Covid-19.

Namun, perlu kehati-hatian untuk mengkategorikan varian-varian yang ditemukan.

Baca juga: Senat USK Tetapkan Hanya Tiga Calon Rektor, Satu Orang Gugur

"Perlu beberapa minggu bagi kita untuk memahaminya," ungkap Maria.

Adapun para ahli yang melakukan penelitian terkait varian baru tergabung dalam kelompok ahli independen bernama Kelompok Penasihat Teknis tentang Evolusi Virus SARS-CoV-2 (TAG VE).

"Ada banyak pekerjaan yang sedang berlangsung. TAG VE akan membahas apakah itu akan menjadi VoI atau VoC. Dan jika itu masalahnya, maka kami akan memberinya nama Yunani. Tapi hal ini sedang dipantau," tutur Maria.

Peran menurunkan risiko penularan Covid-19

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved