Berita Aceh Barat
KPI Aceh Kampanyekan Literasi Media di UTU Meulaboh, Ajak Mahasiswa Awasi Isi Siaran Radio dan TV
KPI Aceh yang memiliki fungsi pengawasan isi siaran radio dan Televisi di Aceh menyelenggarakan kegiatan literasi media di Universitas Teuku Umar
SERAMBINEWS.COM - Komisi Penyiaran Indonesa (KPI) Aceh yang memiliki fungsi pengawasan isi siaran radio dan Televisi di Aceh menyelenggarakan kegiatan literasi media di Universitas Teuku Umar (UTU) Meulaboh, Aceh Barat dan diikuti seratusan mahasiswa serta tamu undangan lainnya.
Kegiatan bertemakan “Literasi Media, Bersiap Digital di Masa Pandemi dengan Tetap Mengedepankan Kearifan Lokal dan Kekhususan Aceh” ini berlangsung pada Jum’at pagi 26 November 2021.
Acara ini dibuka secara resmi oleh kepala Biro Akademik Kemahasiswaan, Perencanaan dan Kerjasama (AKBK) Dr. H.T Muslim Raden M.Si yang mewakili rektor UTU Prof. Dr. Jasman Ma’ruf, M.B.A.
Diundang sebagai pembicara yaitu Komisioner KPI Aceh, Dr. Teuku Zulkhairi, MA, Fuadri, M.Si dari Komisi 1 Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), serta Putri Maulina, S.I.Kom., M.I.Kom selaku ketua Prodi Ilmu Komunikasi FISIP UTU.
Baca juga: Dalam Waktu Dekat Kasus Penyerangan Pospol Aceh Barat ke Jaksa
Pada Kegiatan literasi media ini, dari KPI Aceh juga dihadiri jajaran komisioner lainnya yaitu Wakil Ketua Faisal SE, M.Si, Ak yang bertindak sebagai moderator, Acik Nova yang juga Ketua Panitia, Koordinator Bidang Pengawasan Isi Siaran, Faisal Ilyas.
Sementara itu dari FISIP UTU dihadiri oleh Dekan FISIP UTU Basri, SH, MH, Wakil Dekan FISIP Dr Afrizal Djoetra, MA dan ketua Prodi Komunikasi UTU Putri Maulina, S.I.Kom., M.I.Kom.
Ketua KPI Aceh, Putri Novriza, M.Si dalam sambutannya mengatakan bahwa Literasi media adalah kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan mendekonstruksi pencitraan media.
Kemampuan untuk melakukan hal ini ditujukan agar pemirsa sebagai konsumen media (termasuk anak - anak) menjadi sadar (melek) tentang cara media dikonstruksi (dibuat) dan diakses
Putri menyebutkan bahwa Keberadaan televisi dan radio ditengah masyarakat hingga saat ini masih sangat signifikan.
Meski keberadaan internet sebagai media yang dikonsumsi masyarakat semakin tinggi, namun belum menggeser keberadaan televisi yang masih memiliki pengaruh hingga 96 %, internet 44% serta radio 39 %. Bahkan dikota - kota besar, bisnis dan eksistensi televisi dan radio sangat diperhitungkan.
Baca juga: Vaksinasi Digelar Polsek Kota Jantho Capai 2.394 Orang
“KPI sebagai regulator media dalam menghadapi digitalisasi penyiaran ini tentulah harus didukung dengan kelembagaan dan kewenangan yang kuat dan KPI tidak dapat bekerja sendiri dalam mewujudkan penyiaran yang sehat dan bermartabat.
Masyarakat dapat mengambil peran dengan tetao kritis pada setiap muatan isi siaran. Karena sesungguhnya masyarakat memiliki peran penting dalam menekan dampak negatif siaran televisi dan radio, “ ujar Putri.
Putri juga menambahkan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus yang diharapkan dapat men-counter terhadap isi tayangan yang secara tidak langsung dan dapat menjadi agen-agen literasi yang dapat membantu pengawasan isi siaran.
Hal ini sangat penting agar moral bangsa tidak tergerus oleh perubahan paradigma dan zaman
“Mari kita berbicara kebaikan di lembaga penyiaran, karena bicara baik adalah spirit utama untuk bisa mewujudkan tujuan penyiaran secara umum, yaitu mencerdaskan rakyat melalui lembaga penyiaran, “ ujar Putri.
Baca juga: Kemenparekraf Nyatakan Kampung Selamat Sebagai Desa Wisata Aceh Tamiang