Juri Seni Dibekali Standar Penilaian yang Bisa Dipertanggungjawabkan
Dewan Kesenian Aceh (DKA) Lhokseumawe menggelar workshop juri perlombaan seni di Aula SMK Negeri 3 Lhokseumawe
DKA Lhokseumawe Gelar Workshop
“Dari pelatihan ini, kami berharap ada standar penilaian yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Muhammad Nur yang akrab disapa Syeh Nun.
Dewan Kesenian Aceh (DKA) Lhokseumawe menggelar workshop juri perlombaan seni di Aula SMK Negeri 3 Lhokseumawe, Minggu (28/11/2021). Kegiatan itu diikuti 50 peserta dari berbagai bidang seni yang ada di kota itu.
Ketua DKA Lhokseumawe, Muhammad Nur, mengatakan, workshop itu digelar untuk mendapatkan masukan dari peserta yang selama ini sudah berpengalaman menjadi juri seni dalam berbagai lomba. “Dari pelatihan ini, kami berharap ada standar penilaian yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Muhammad Nur yang akrab disapa Syeh Nun.
Tiga pemateri yang diundang dalam workshop tersebut adalah Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lhokseumawe, Drs Ikhwansyah MA, Ayi Jufridar (jurnalis dan penulis), serta Dr Wesli (dosen Unimal).
Baca juga: Sudah Seminggu Bireuen Nihil Kasus Covid-19
Baca juga: Mahasiswa IAI Al-Aziziyah Raih Juara
Baca juga: Pelaku Pakai Nomor Hp Luar Negeri
Ayi Jufridar mengatakan, perdebatan tentang standardisasi penilaian seni jangan sampai mematikan kreativitas dalam bidang seni tertentu. Sementara Wesli menekankan pentingnya kompetensi bagi juri seni yang diakui Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
“Ini bagian yang bisa diambil oleh pekerja seni karena sejauh Belum ada standarnya,” ujar Wesli.
Ia juga meminta peserta untuk melakukan simulasi penilaian lomba seni seperti sastra, teater, tarik suara, seni tradisi, seni islami, musik tradisi, sinematogarfi, seni rupa, dan vokal. (bah)