Berita Bener Meriah
Kawat Kejut Diduga Dicuri, Gajah Masuk Permukiman di Bener Meriah, Rusak 18 Rumah, 69 Jiwa Mengungsi
Akibat gangguan gajah liar dalam tiga hari terakhir ini, 34 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 69 jiwa harus mengungsi.
Penulis: Budi Fatria | Editor: Mursal Ismail
Akibat gangguan gajah liar dalam tiga hari terakhir ini, 34 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 69 jiwa harus mengungsi.
Laporan Budi Fatria | Bener Meriah
SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Kawanan gajah liar kembali mengobrak-abrik rumah warga di Kampung Negeri Antara, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah.
Akibat gangguan gajah liar dalam tiga hari terakhir ini, 34 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah 69 jiwa harus mengungsi.
Mereka mengungsi ke Dusun 40/Ali-Ali Bawah dengan jumlah sebanyak 15 KK dan 19 KK lagi mengungsi ke tempat sanak saudara.
Sedangkan, rumah warga yang dirusak gajah liar, 18 unit di dua desa dalam kecamatan tersebut, yakni 16 rumah di Kampung Negeri Antara dan dua rumah perkebunan di Kampung Blang Rakal.
Reje Kampung Negeri Antara, Riskanadi yang dikonfirmasi Serambinews.com, Senin (29/11/2021) sore mengatakan, konflik gajah liar itu sudah berlangsung selama tiga hari ini.
Baca juga: Cara Halau Gajah Liar Masuk ke Kebun, Ternyata Warga Harus Tanam Tanaman Jenis Ini
“Di Kampung Negeri Antara ada 16 rumah yang dirusak gajah liar, kini mereka sudah mengungsi,” ujarnya.
Disebutkan, malam ini, warga yang mengungsi itu, sebanyak 15 KK di tenda dan rumah warga yang sudah disiapkan di Dusun 40/Ali-Ali Bawah.
Kemudian 19 KK lagi mengungsi ke rumah sanak keluarganya. “Sebelumnya, malam kemarin, ada warga yang sudah mulai mengungsi ke rumah keluarganya,” kata Riskanadi.
Riskanadi memperkirakan kawanan gajah liar yang masuk ke permukiman warga itu sekitar 40 gajah.
Hewan dilindungi tersebut masuk ke permukiman warga karena power fancing (kawat kejut) yang di pasang di daerah itu diduga sudah dirusak dan telah hilang dicuri.
Baca juga: Halau Gajah Liar dari Permukiman Penduduk, Disnakermobduk dan BKSDA Pasang Kawat Kejut di Tangse
“Ada sepanjang 200 meter kawat kejut yang dipasang untuk mengantisipasi gajah liar masuk ke permukiman warga kini sudah dirusak dan dicuri,” ungkapnya.
Berhubung tidak ada lagi kawat kejut itu, kata Riskanadi, gajah liar lebih leluasa masuk ke permukiman warga.
Riskanadi menambahkan, sejauh ini pihaknya telah menerima bantuan massa panik yang diserahkan oleh pihak BPBD Bener Meriah.
Sementara itu, Kalak BPBD Bener Meriah, Safriadi melalui Kabid Kedaruratan, Anwar Sahdi, yang dikonfirmasi terpisah mengungkapkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan massa panik untuk warga yang mengungsi akibat konflik gajah liar itu.
“Hari ini kita telah menyerahkan bantuan massa panik untuk di distribusikan oleh Reje Kampung (Kepala Desa), dan Insya Allah besok tim BPBD turun ke lokasi,” kata Anwar Sahdi.
Baca juga: Gajah Liar Kembali Rusak Dua Rumah Warga di Bener Meriah
Menurutnya, rumah warga yang dirusak gajah liar selain di Kampung Negeri Antara sebanyak 16 unit, dan juga 2 unit rumah kebun di Kampung Blang Rakal, Kecamatan Pintu Rime gayo, Bener Meriah.
Selain dari BPBD Bener Meriah, bantuan juga datang dari personel Bhabinkamtibmas Polsek Pintu Rime Gayo, Bripka Arrahmat dan tim 8 (penggiring gajah Liar).
Kapolres Bener Meriah AKBP Agung Surya Prabowo SIK melalui Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Dasril mengatakan, bantuan itu untuk meringankan sedikit beban masyarakat yang terimbas oleh amukan gajah liar berupa paket sembako dan 5 karung beras.
“Kepolisian dalam hal ini sudah berkoordinasi dengan pihak BKSDA Aceh terkait penanggulangan gajah liar tersebut,” kata Dasril. (*)