Internasional
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA Kembali Hadapi Krisis Keuangan
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan pihaknya mengalami krisis keuangan parah.
“Kebutuhan kemanusiaan pengungsi Palestina terus meningkat sementara dana untuk badan tersebut mengalami stagnasi sejak 2013," ungkapnya.
Baca juga: Utusan PBB Peringatkan Risiko Perang Baru Israel-Palestina Akan Pecah Lagi
Lazzarini mengatakan agensi tersebut mengumpulkan sumbangan yang cukup pada konferensi baru-baru ini di Brussels.
Sehingga, dapat menutupi hingga 48% anggarannya pada tahun 2022 dan 2023.
Dimana, menghasilkan $60 juta dengan kekurangan $100 juta hingga akhir tahun ini untuk menjaga layanan tetap berjalan.
"Saya belum bisa mengatakan kapan gaji November akan dibayarkan," katanya.
Kritikus UNRWA, termasuk Israel, menuduhnya mengabadikan krisis pengungsi selama 73 tahun.
Israel mengatakan tuan rumah harus menanggung beban dengan menyerap mereka.
Baca juga: Arab Saudi Kecam Kunjungan Presiden Israel ke Masjid Ibrahimi di Tepi Barat
Palestina mengatakan para pengungsi dan keturunan mereka memiliki hak untuk kembali ke rumah mereka di tempat yang sekarang disebut Israel.
Sebuah posisi yang didukung oleh negara tuan rumah.
Israel menolak dengan alasan, jika hak seperti itu diterapkan, maka akan membuat negara itu berpenduduk mayoritas Palestina.(*)