Mitigasi Bencana
Rektor Unsam Langsa: Bencana Masalah dan Tanggung Jawab Bersama
Sehingga mahasiswa juga memiliki peran penting membantu agar masyarakat bisa mengantisipasi dan selamat dari musibah bencana yang kapanpun bisa terjad
Penulis: Zubir | Editor: Ansari Hasyim
Laporan Zubir I Langsa
SERAMBINEWS.COM, LANGSA - Universitas Samudra Langsa, Rabu (1/12/1021) menggelar pendidikan dan pelatihan penanganan mitigasi bencana (Matana), di aula Satu Kampus Unsam setempat.
Kegiatan ini dibuka oleh Rektor Unsam Dr. Ir. Hamdani, MT diwakili Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan, Dr. Rahmatsyah, M.Pd, dihadiri Kalak BPBD Kota Langsa, Nursal Sahoutra, SSTP, MSP, Kadisos Langsa, Armia, SP, dan lainnya.
Wakil Rektor Bidang Umum dan Keuangan Unsam, Dr. Rahmatsyah, M.Pd, menyampaikan, bencana merupakan masalah dan tanggung jawab bersama semua pihak, tidak terkecuali juga mahasiswa.
Sehingga mahasiswa juga memiliki peran penting membantu agar masyarakat bisa mengantisipasi dan selamat dari musibah bencana yang kapanpun bisa terjadi.
Baca juga: AS Laporkan Kasus Pertama Covid-19 Varian Omicron, Fauci Sebut Hanya Tunggu Waktu Saja Datang
"Ancaman bencana selain takdir dan janji Allah SWT, maka ini sebenarnya adalah peristiwa alam yang sering terjadi dan bersifat siklus," ujarnya.
Menurut Dr. Rahmatsyah, Universitas Samudra sangat responsif tentang edukasi kebencanaan, salah satunya langka dilakukan dengan menggelar pendidikan dan pelatihan penanganan mitigasi bencana (Matana) ini.
"Unsam sangat mendukung dan akan terus mendorong dalam menumbuh kembangkan bakat mahasiswa untuk kegiatan Matana ini,” paparnya.
Wakil Rektor berharap Matana ini nantinya bukan lagi sebatas materi suplemen belaka, namun patut dipastikan bahwa ini masuk kedalam kurikulum perkuliahan nantinya.
Kemudian melalui kerjasama yang baik antara semua pihak termasuk BPBD dan Dinas Sosial, sepatutnya kita mampu menginisiasi juga terbangunnya kualitas keluarga Tangguh Bencana (Matana) dimasa yang akan datang.
"Mahasiswa harus bisa melakukan transfer of knowledge khususnya tentang penanganan resiko bencana, sehingga mereka bisa mewujudkan Matana di tengah masyarakat," tutupnya.
Ketua panitia, Dr. Tengku Hasan Basri, M.Pd, menyebutkan, 50 peserta yang mengikuti pendidikan dan pelatihan penanganan mitigasi bencana terdiri dari dari mahasiswa Fakultas Teknik, Hukum, Eekobomi, Pertanian, Keguruan dan Ilmu Pendidikan 25 orang.
Baca juga: Puluhan Santri/Santriwati di Langsa & Aceh Tamiang Ikuti Sosialisasi Tentang Kuliah di Timur Tengah
Sedangkan 25 orang lainnya berasal dari unsur satuan pengaman (Satpam) Unsam Langsa, petugas BPBD, dan petugas Dinsos Langsa.
Pelatihan dan pendidikan Matana berlangsung 4 hari hingga Sabtu (4/12/2021) dengan jadwal 2 hari materi, hari ketiga praktek simulasi banjir dan kebakaran, dan hari terakhir penutupan.
"Setelah pendidikan dan pelatihan Matana ini 25 mahasiswa yang telah memahami tentang mitigasi bencana akan menjadi anggota Unit Siaga Bencana Unsam Langsa," tutup Dr. Tengku Hasan Basri. (*)