Berita Aceh Barat
Mantan Kombatan GAM Serahkan Buku MoU Helsinki ke TNI dan Polri, Begini Suasana Milad di Aceh Barat
Penyerahan buku MoU tersebut dimaksudkan sebagai bentuk perdamaian, karena dalam MoU itu terkandung hak-hak yang meski menjadi tanggung jawab bersama.
Penulis: Sadul Bahri | Editor: Saifullah
lihat foto
Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat
SERAMBINEWS.COM, MEULABOH – Mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menyerahkan buku MoU Helsinki secara simbolis kepada Dandim dan Kapolres Aceh Barat pada peringatan Milad Ke-45 GAM di Makam Teuku Umar, Mugo Rayeuk, Kecamatan Panton Reu, Sabtu (4/12/2021).
Penyerahan buku MoU tersebut dimaksudkan sebagai bentuk perdamaian, karena dalam MoU itu terkandung hak-hak yang meski menjadi tanggung jawab bersama dalam mensejahterakan masyarakat Aceh secara umum.
Selain menyerahkan buku MoU tersebut, mantan kombatan GAM yang melaksanakan kegiatan di Makam Teuku Umar juga menyantuni anak-anak yatim yang dikomandoi langsung oleh Sekjen Partai Aceh (PA) Aceh Barat, Yussan.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh para petinggi GAM, seperti Ketua KPA Aceh Barat, Ishak Yusuf, Panglima Daerah 4 Meulaboh Raya, Safriadi, Rusli Tahir Daerah 3, dan Aris Mahendra Daerah 3, serta M Dahlan (Gambit,) mantan komandan operasi Meulaboh Raya.
Selain itu, juga hadir dari unsur Forkompinda yakni, Dandim Aceh Barat, Letkol Inf Dimar Bahtera, dan Kapolres Aceh Barat, AKBP Andrianto Argamuda.
“Kegiatan Milad GAM berlangsung aman dan nyaman. Kegiatan tersebut kita iringi dengan doa dan zikir serta santunan anak yatim,” ujarnya.
Baca juga: Anggota DPRA Ini Sebut Pengingkaran Terhadap MoU Helsinki Berarti Merusak Damai Aceh
Baca juga: Wali Nanggroe Minta Persoalan Bendera Bintang Bulan Segera Diselesaikan dan Bisa Dikibarkan
Baca juga: Perayaan Milad GAM Berjalan Aman, Nasir Djamil Apresiasi Kapolda Aceh
“Terakhir kita serahkan buku MoU Helsinki sebagai bentuk tanggung jawab bersama untuk membangun Aceh,” ungkap Yussan.
Diterangkan dia, pihaknya berharap melalui Milad GAM ini bisa mengingatkan semua pihak terkait di Aceh, untuk sama-sama membangun dan memikirkan kesejahteraan masyarakat, terutama korban konflik Aceh dari semua kalangan.(*)
