Internasional

Oxford Nilai Pandemi Covid-19 Akan Lebih Mematikan, Omicron Bisa Jadi Ancaman Besar

Salah seorang pencipta vaksin Covid-19 menyebut pandemi Covid-19 di masa mendatang akan lebih mematikan lagi.

Editor: M Nur Pakar
BBC
Professor Sarah Gilbert menyampaikan kuliah umum di London, Inggris. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Salah seorang pencipta vaksin Covid-19 menyebut pandemi Covid-19 di masa mendatang akan lebih mematikan lagi.

Dikatakan, pandemi di masa depan bisa lebih mematikan daripada Covid-19.

Sehingga pelajaran yang dipetik dari wabah ini tidak boleh disia-siakan.

Bahkan, dunia harus memastikan siap untuk serangan virus berikutnya, kata salah satu pencipta vaksin Oxford-AstraZeneca, Profesor Sarah Gilbert.

Virus Corona baru telah membunuh 5,26 juta orang di seluruh dunia, menurut Universitas Johns Hopkins.

Pandemi telah menghapus triliunan dolar dalam ekonomi dan membalikkan kehidupan miliaran orang.

Baca juga: Pesta Natal Berubah Petaka di Oslo, 60 Orang Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

"Yang benar, berikutnya bisa lebih buruk, bisa lebih menular, atau lebih mematikan, atau keduanya," kata Sarah.

"Ini bukan kali terakhir virus mengancam hidup dan mata pencaharian kita," tambahnya, seperti dilansir BBC, Senin (6/12/2021).

Sarah, seorang profesor vaksinologi di Universitas Oxford, mengatakan dunia harus memastikan lebih siap menghadapi virus berikutnya.

“Kemajuan yang telah kita buat, dan pengetahuan yang telah kita peroleh, tidak boleh hilang,” katanya.

Dia menyatakan upaya mengakhiri pandemi Covid-19 tidak merata dan terfragmentasi.

Hal itu ditandai dengan akses terbatas ke vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah.

Tetapi, di negara-negara kaya,warganya mulai mendapatkan booster, kata para ahli kesehatan.

Baca juga: Kombinasi Mutasi Omicron Membuat Ilmuwan Kebingungan, Berkembang pada Manusia atau Hewan

Sebuah panel ahli kesehatan yang dibentuk oleh WHO untuk meninjau penanganan pandemi SARS-CoV-2 telah menyerukan pendanaan permanen.

Juga kemampuan yang lebih besar untuk menyelidiki pandemi melalui perjanjian baru.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved