Internasional

Mesir Bebaskan Seorang Aktivis HAM, Usai Mendekam Dua Tahuh Penjara

Mesir membebaskan seorang Aktivis HAM (pada Rabu (8/12//2021). Dia telah menghabiskan hampir dua tahun penjara dalam sebuah kasus yang telah menarik

Editor: M Nur Pakar
AP/EIPR
Aktivis hak asasi manusia Patrick George Zaki memeluk saudara perempuannya setelah pembebasannya di luar kantor polisi di kota Delta Nil Mansoura, Mesir, Rabu (8/12/2021). 

SERAMBINEWS.COM, KAIRO - Mesir membebaskan seorang Aktivis HAM (pada Rabu (8/12//2021).

Dia telah menghabiskan hampir dua tahun penjara dalam sebuah kasus yang telah menarik perhatian internasional.

Patrick George Zaki berjalan bebas dari kantor polisi di kota Delta Nil di Mansoura.

Sehari setelah pengadilan memerintahkan pembebasannya sambil menunggu persidangan, menurut Inisiatif Mesir untuk Hak Pribadi.

Zaki pernah bekerja dengan kelompok tersebut sebagai peneliti hak-hak gender, seperti dilansir AP.

Advokat hak asasi dan mahasiswa berusia 29 tahun di Universitas Bologna Italia itu didakwa menyebarkan berita palsu tentang Mesir, baik di dalam maupun luar negeri.

Baca juga: Wanita Tertinggi Dunia Asal Mesir Meninggal, Alami Gagal Ginjal Kronis

Hal itu berdasarkan tuduhan yang berasal dari opini tahun 2019 yang dia tulis tentang diskriminasi terhadap orang Kristen Koptik di Mesir.

Dia ditangkap pada Februari 2020, tak lama setelah mendarat di Kairo dalam kunjungan singkat ke rumah dari Italia.

Persidangannya telah ditunda hingga 1 Februari 2022.

"Patrick baru saja dibebaskan," kata kelompok itu dalam sebuah posting Facebook.

Juga dilampirkan foto Zaki di jalan, mengenakan kemeja penjara putih dan memeluk saudara perempuannya.

Penangkapan dan persidangan Zaki menjadi berita halaman depan di Italia dan memicu gelombang protes mahasiswa di sana.

Baca juga: Pengadilan Roma Buka Kasus Pembunuhan Mahasiswa di Mesir, Empat Tentara Mesir Jadi Terdakwa

Bagi banyak orang Italia, penahanannya mengingatkan pada kematian mahasiswa doktoral Italia Giulio Regeni.

Usai diculik di Kairo, disiksa dan dibunuh pada 2016.

Perdana Menteri Italia Mario Draghi telah berjanji untuk terus mengikuti kasus Zaki.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved