Luar Negeri

Pasukan Keamanan Sabah Mengonfirmasi Rencana Milisi Kerajaan Sulu Menginvansi Sabah

Divisi intelijen Pasukan Keamanan Sabah sudah mengetahui gerakan semacam itu sebelumnya dan telah berusaha untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
The Star
Wakil Komandan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom), Datuk Ahmad Fuad Othman angkat bicara terkait rencana milisi Kerajaan Sulu yang ingin menginvansi Sabah. 

Pasukan Keamanan Sabah Mengonfirmasi Rencana Milisi Kerajaan Sulu Menginvansi Sabah

SERAMBINEWS.COM, SABAH - Pasukan Keamanan Sabah bergerak cepat dengan kencangnya informasi rencana Kerajaan Sulu yang ingin menginvansi Sabah, Malaysia.

Sebagaimana informasi yang santer beredar, para pejabat Filipina Selatan dan milisi Kerajaan Sulu berencana melakukan invansi terhadap daerah Sabah pada tahun 2022.

Menurut keamanan regional yang mengatakan ini, invansi tersebut bisa terjadi pada Februari 2022, sembilan tahun setelah serangan mematikan ke Lahad Datu.

Wakil Komandan Komando Keamanan Sabah Timur (Esscom), Datuk Ahmad Fuad Othman mengatakan pihaknya sudah mengetahui rencana itu.

Ia mengatakan, divisi intelijennya sudah mengetahui gerakan semacam itu sebelumnya dan telah berusaha untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

“Sekarang, kami masih mencoba memverifikasi tuduhan ini dari rekan-rekan kami,” katanya, sebagaimana dikutip dari The Star, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Terbongkar, Tentara Kerajaan Sulu Berencana Invansi Sabah, 19 Wali Kota Hadiri Pertemuan Rahasia

Peta Sabah yang diklaim bagian dari Filipina
Peta Sabah yang diklaim bagian dari Filipina (SCMP.com)

Dia mengatakan kontrol perbatasan dan patroli telah diperketat setelah mendeteksi adanya ancaman tersebut.

Ahmad terus meyakinkan publik bahwa sejauh ini tidak ada gerakan abnormal dari luar perairan Malaysia yang terdeteksi.

Ia mengatakan pembicaraan tentang rencana invasi dan pasukan Kerajaan Sulu yang mencoba menyerang Sabah telah berlangsung selama bertahun-tahun.

Sementara itu, Ketua Menteri Sabah, Datuk Seri Hajiji Noor, ketika ditanya tentang hal ini, mengatakan pemerintah Sabah belum menerima informasi tentang dugaan rencana invansi ini.

Dia menolak berkomentar lebih jauh ketika anggota dewan Moyog Datuk Darell Leiking mencoba mencari tahu lebih banyak.

“Saya belum bisa berkomentar soal ini karena kami belum menerima informasi tentang artikel ini,” katanya di pertemuan Majelis Legislatif negara bagian.

Sebelumnya, menurut sebuah laporan ‘This Week in Asia’ dari South China Morning Post, pertemuan yang dihadiri oleh 19 walikota diadakan di Filipina Selatan dengan tujuan merencanakan serangan di Sabah.

Baca juga: Angkatan Udara Arab Saudi dan Amerika Serikat Memulai Latihan Perang Bersama

Pertemuan itu juga digelar untuk merencanakan perekrutan 600 orang untuk menyerang negara bagian tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved