Internasional

NCRI Sebut Pemerintah Iran Sudah Lemah, Ada Perlawanan di Dalam Negeri

Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) menyatakan Pemerintah Iran sudah lemah. Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur NCRI, Alireza Jafarzadeh pada

Editor: M Nur Pakar
NCRI
Wakil Direktur NCRI, Alireza Jafarzadeh 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Dewan Nasional Perlawanan Iran (NCRI) menyatakan Pemerintah Iran sudah lemah.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Direktur NCRI, Alireza Jafarzadeh pada Kamis (16/12/2021).

Dia mengatakan terlepas dari perluasan kampanye drone dan penolakan untuk meninggalkan senjata nuklir, rezim jauh lebih lemah daripada 2015.

Dilansir AP, kelemahan berasal dari kelompok perlawanan di dalam negeri.

Jafarzadeh juga memberikan rincian tentang program nuklir dan drone Iran yang dibagikan dengan dunia.

Baca juga: Presiden Dewan Nasional Perlawanan Iran Kecam Rezim Teheran

“Pemerintahan Joe Biden harus menjadikan demokrasi dan hak asasi manusia sebagai elemen sentral dari kebijakan luar negeri," ujarnya.

"Daripada mencoba menemukan cara untuk menghadapi rezim iran yang represif,” kata Jafarzadeh.

Dia mengatakan dunia harus mengejar tuduhan kejahatan perang terhadap Presiden Iran yang baru terpilih Ebrahim Raisi.

Dikatakan, Raisi harus bertanggung jawab atas kebijakannya dan genosida masa lalu.

Raisi dituduh mengawasi pembunuhan sipil yang meluas pada tahun 2018.

Raisi ditunjuk sebagai pemimpin “Komisi Kematian” Iran, yang menghukum mati ribuan pembangkang politik.

Jafarzadeh mengatakan Iran melakukan pelanggaran serius terhadap perjanjian yang dibuat pada tahun 2015.

Baca juga: Panglima Perang AS di Timur Tengah Siapkan Opsi Militer, Cegah Iran Produksi Senjata Nuklir

"Mereka telah melakukan pelanggaran sejak hari pertama," katanya.

"Semua bukti menunjukkan mereka memiliki tiga situs program nuklir baru,” ungkapnya.

NCRI merilis ringkasan enam halaman dari temuannya.

Dimana, menyimpulkan kesepakatan nuklir 2015 tidak efektif dalam memaksa rezim Iran untuk mundur dari program senjata nuklir atau ekspansi drone.

Dia mengatakan penelitian menunjukkan penggunaan drone Iran untuk menyerang sasaran telah meningkat tiga kali lipat dalam beberapa tahun terakhir ini.

Laporan NCRI mengidentifikasi 15 perusahaan yang digunakan sebagai "front" untuk program drone teror Iran.(*)

Baca juga: IAEA Tuduh Iran Tingkatkan Pengayaan Uranium, Langgar Kesepakatan Nuklir 2015

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved