Berita Aceh Besar
Perusahaan Aceh Ekspor Lagi Tanah Pozzolan, Dari Pelabuhan Krueng Raya ke Bangladesh dan Sri Lanka
Satu perusahan Aceh kembali mengekspor tanah pozzolan ke Bangladesh dan Sri Lanka. Pelabuhan Malayahati, Krueng Raya, Aceh Besar dijadikan sebagai
Penulis: Herianto | Editor: M Nur Pakar
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Satu perusahan Aceh kembali mengekspor tanah pozzolan ke Bangladesh dan Sri Lanka.
Pelabuhan Malayahati, Krueng Raya, Aceh Besar dijadikan sebagai tempat pengapalan barang, ekspor dan impor.
Tanah Pozzolan, bahan yang mengandung senyawa silika atau silika alumina dan alumina yang tidak memiliki sifat mengikat seperti semen.
Pozzolan alam merupakan bahan alam yang merupakan sedimentasi dari abu atau lava gunung berapi.
Pozzolan alam sebagai pengganti semen banyak terdapat di Aceh dan bahan inilah yang diekspor pengusaha Aceh.
Dilaporkan, PT Samana Citra Agung, perusahaan lokal di Aceh, pada 2021 ini kembali mengekspor tanah pozzolan ke Bangladesh dan Sri Lanka.
Informasi dari pihak pengelola Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya Aceh Besar, dalam tahun ini sudah empat kali mengekspor tanah pozzolan sebanyak 105.580 ton.
Baca juga: Pansus DPRA Tinjau Kesiapan Pelabuhan Malahayati Untuk Ekspor Komoditas Aceh
General Manajer Pelabuhan Malahayati, Krueng Raya, Ferrial Dunan Sidabutar ST MT, Kamis (16/12) mengatakan PT Samana Citra Agung pertama kali ekspor pada Januari 2021.
Disebutkan, tanah pozzolan sebanyak 27.795 ton menggunakan Kapal NV Michalakis dari Pelabuhan Malayahati Malahayati ke Pelabuhan Chitagong, Bangladesh.
Kedua pada Februari 2021, sebanyak 28.230 ton, menggunakan kapal yang sama dari Pelabuhan Malahayati ke Pelabuhan Chitagong, Bangladesh.
Ketiga pada Oktober 2021, sebanyak 22.005 ton menggunkan kapal MV Dewi Ambarwati juga dari Pelabuhan Malahayati ke Pelabuhan Tricomalee, Sri Lanka.
Keempat pada Nopember 2021, sebanyak 27.550 ton menggunakan kapal MV Great Royal, dari Pelabuhan Malahayati ke Pelabuhan Chattogram, Blangladesh.
Kelima, pada Desember 2021 ini, sebanyak 30.000 ton, menggunakan kapal MV Graat Royal, dari Pelabuhan Malahayati ke Bangladesh.
GM Pelabuhan Malahayati Ferrial mengatakan Pelabuhan Malahayati juga menerima impor aspal.
Dikatakan, dalam tahun ini, sudah empat kali impor aspal ke Pelabuhan Malahayati dari Malaka dan Singapura dengan jumlah total 7.907 ton.
Baca juga: Bea Cukai Siap Bantu Administrasi Eksportir, Gunakan Pelabuhan Laut Aceh, Jangan Luar Daerah Lagi