Breaking News

Mobil Masuk Jurang

Hari Ke 7 Pencarian, Mayat Amri Lubis Ditemukan, Tim Sisir Lae Kombih Cari Korban Mobil Masuk Jurang

Jasad almarhum Amri Lubis ditemukan saat memasuki hari ke-7 proses pencarian penumpang yang menjadi korban mobil masuk jurang di Pakpak Bharat

Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tim Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Sabtu (18/12/2021) mengevakuasi korban mobil jatuh dari seputaran pemandian alam sungai Lae Kombih, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam 

Keduanya masing-masing Sudarsih (63), jenis kelamin perempuan, warga RT LK Jambu, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat

Masdi (49), jenis kelamin pria, pekerjaan karyawan swasta, alamat Jalan B Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara. 

Kalak BPBD Kota Subulussalam, Adita Karya mengatakan Tim Pusdalops kembali melakukan penyisiran ke hulu sungai Lae Kombih.

Hal ini guna mempercepat proses pencarian dua korban mobul jatuh yang belum ditemukan.

Adita berharap kedua penumpang ini dapat ditemukan pada hari ini sehingga keluarga segera melaksanakan proses fardhu kifayah jika korbandalam kondisi meninggal dunia.

Sebagaimana pernah ditulis di media ini sungai Kombih yang mengalir di sepanjang sisi jalan nasional kawasan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara tempat mobil travel Aceh Barat jatuh cukup ekstrem.

Baca juga: Kisah Gadis Meulaboh Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Bharat, Rencana Wisuda Berakhir Duka

Pantauan Serambinews.com Selasa (14/12/2021) serta berbagai sumber yang ditanyai di lokasi kejadian menjelaskan kondisi Sungai Kombih yang cukup ekstrem seperti berarus kencang, keruh dan berpalung.

Palung sungai Kombih ini berada di sepanjang sisi kiri kanan dengan kedalaman hingga belasan bahkan diduga capai puluhan meter.

Palung atau cekungan topografi dasar sungai di bagian samping ini menjadi penghambat proses pencarian korban mobl nopol BL 1537 EF yang jatuh di daerah tersebut.

Adalah Kulat Sagala, salah seorang warga Tanjung Mulia, Kecamatan STTUJ Pakpak Bharat, Sumatera Utara.

Kulat Sagala sangat memahami topografi sungai Kombih di kawasan Pakpak Bharat tersebut karena saat kemarau sehari-harinya pria paruh baya itu mencari ikan dengan cara menyelam.

Dikatakan, meski permukaan sungai tidak lebar dan berpariasi namun di bagian sisi kanan kiri  berpalung serta ada banyak bebatuan di sepanjang aliran sungai tersebut.

Selain itu, lebar sungai juga bervariasi terkadang melebar dan menyempit dan berarus kencang sehingga menyulitkan relawan untuk melakukan penyisiran.

Masyarakat setempat menyampaikan jika sepanjang sungai Kombih terdapat tempat-tempat yang berpalung.

“Kalau kita tengoh sepintas sungai ini tidak lebar tapi di sepanjang sisi kanan kiri sungai ini berpalung, ada ruang atau rongga-rongga lebar. Kalau istilah kami sungai ini bersyap,” ujar Kulat Sagala

Baca juga: Mobil Travel Aceh Jatuh, Begini Kondisi Sungai Kombih di Pakpak Bharat, Berpalung dan Arus Kencang

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved