Mobil Masuk Jurang
Mobil Travel Aceh Jatuh, Begini Kondisi Sungai Kombih di Pakpak Bharat, Berpalung dan Arus Kencang
Kondisi Sungai Kombih di Pakpak Bharat Lokasi Mobil Travel Aceh Jatuh, Berpalung, Keruh dan Arus Kencang
Penulis: Khalidin | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Khalidin I Subulussalam
SERAMBINEWS.COM, SUBULUSSALAM – Sungai Kombih yang mengalir di sepanjang sisi jalan nasional kawasan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara tempat mobil travel Aceh Barat jatuh cukup ekstrem.
Pantauan Serambinews.com Selasa (14/12/2021) serta berbagai sumber yang ditanyai di lokasi kejadian menjelaskan kondisi Sungai Kombih yang cukup ekstrem seperti berarus kencang, keruh dan berpalung.
Palung sungai Kombih ini berada di sepanjang sisi kiri kanan dengan kedalaman hingga belasan bahkan diduga capai puluhan meter.
Palung atau cekungan topografi dasar sungai di bagian samping ini menjadi penghambat proses pencarian korban mobl nopol BL 1537 EF yang jatuh di daerah tersebut.
Adalah Kulat Sagala, salah seorang warga Tanjung Mulia, Kecamatan STTUJ Pakpak Bharat, Sumatera Utara.
Kulat Sagala sangat memahami topografi sungai Kombih di kawasan Pakpak Bharat tersebut karena saat kemarau sehari-harinya pria paruh baya itu mencari ikan dengan cara menyelam.
Baca juga: Kisah Gadis Meulaboh Korban Mobil Masuk Jurang di Pakpak Bharat, Rencana Wisuda Berakhir Duka
Dikatakan, meski permukaan sungai tidak lebar dan bervariasi, namun di bagian sisi kanan kiri berpalung serta ada banyak bebatuan di sepanjang aliran sungai tersebut.
Selain itu, lebar sungai juga bervariasi terkadang melebar dan menyempit dan berarus kencang sehingga menyulitkan relawan untuk melakukan penyisiran.
Sampai saat ini baru satu korban ditemukan dan dilaporkan berjenis kelamin wanita. Korban telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Salak.
Masyarakat setempat menyampaikan jika sepanjang sungai Kombih terdapat tempat-tempat yang berpalung.
“Kalau kita tengoh sepintas sungai ini tidak lebar tapi di sepanjang sisi kanan kiri sungai ini berpalung, ada ruang atau rongga-rongga lebar. Kalau istilah kami sungai ini bersayap,” ujar Kulat Sagala
Selain berpalung atau berongga di sisi kiri kanan sungai, Kulat Sagala juga menyatakan jika arus sungai saat ini keruh dan cukup deras lantaran debit air meninggi akibat cuaca musim penghujan.
Dalam kondisi arus kencang dan keruh juga menyulitkan proses pencarian korban mobil jatuh di Sungai Kombih.
Bukan itu saja, jalur ke lokasi atau akses menuju sungai sangat ekstrem karena kondisi tebing sangat terjal.