Jenazah Amri Ditemukan pada Hari Ketujuh, Korban Ke-5 Mobil Travel Terjun ke Jurang

Satu lagi korban mobil travel Toyota Innova BL 1537 EF yang terjun ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat

Editor: bakri
FOR SERAMBINEWS.COM
Jenazah Amri Lubis, warga Kuta Trieng, Kecamatan Labuhan Haji Barat, Kabupaten Aceh Selatan salah satu korban mobil masuk jurang di perbatasan Sumatera Utara dan Aceh, tepatnya berdekatan dengan wilayah Pakpak Barat dan Subulussalam 

Kini, masih ada lagi dua korban yang belum ditemukan masing-masing satu pria dan satu perempuan.

Mereka adalah Sudarsih (63), perempuan, warga RT LK Jambu, Desa Ujung Baroh, Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat; serta Masdi (49), pria, karyawan swasta, alamat Jalan B Wijaya Kesuma, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan.

Kondisi Sungai Hambat Proses Pencarian Korban

Sungai Lae Kombih yang mengalir di sepanjang sisi jalan nasional kawasan Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe (STTUJ) Kabupaten Pakpak Bharat, Sumatera Utara, tempat mobil travel asl Aceh Barat jatuh, kondisinya cukup ekstrem.

Pantauan Serambi pada Selasa (14/12/2021) serta berbagai sumber yang ditanyai di lokasi kejadian menjelaskan, kondisi Lae Kombih yang cukup ekstrem seperti berarus kencang, airnya keruh, dan berpalung.

Palung sungai ini berada di sepanjang sisi kiri kanan dengan kedalaman hingga belasan bahkan diduga mencapai puluhan meter.

Palung atau cekungan topografi dasar sungai di bagian samping ini menjadi penghambat proses pencarian korban.

Kulat Sagala, warga Tanjung Mulia, Kecamatan STTUJ Pakpak Bharat, sangat memahami topografi sungai Kombih di kawasan Pakpak Bharat tersebut karena saat kemarau pria paruh baya ini sehari-hari mencari ikan dengan cara menyelam.

Tim Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)  Kota Subulussalam, Sabtu (18/12/2021) mengevakuasi korban mobil jatuh dari seputaran pemandian alam sungai Lae Kombih, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam.
Tim Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Subulussalam, Sabtu (18/12/2021) mengevakuasi korban mobil jatuh dari seputaran pemandian alam sungai Lae Kombih, Desa Sikelang, Kecamatan Penanggalan, Kota Subulussalam. (SERAMBINEWS.COM/ KHALIDIN)

Meski permukaan sungai tidak lebar dan bervariasi, menurutnya, namun di bagian sisi kanan kiri berpalung serta ada banyak bebatuan di sepanjang aliran sungai tersebut.

Lebar sungai juga bervariasi, terkadang melebar dan menyempit serta berarus kencang, sehingga menyulitkan relawan untuk menyisir lokasi.

Masyarakat setempat menyampaikan bahwa di sepanjang sungai Lae Kombih ada tempat-tempat yang berpalung.

“Kalau kita tengok sepintas, sungai ini tidak lebar tapi di sepanjang sisi kanan dan kirinya berpalung, ada ruang atau rongga-rongga lebar.

Kalau istilah kami sungai ini bersayap,” ujar Kulat Sagala.

Selain berpalung atau berongga di sisi kiri kanan, Kulat Sagala menyatakan, arus sungai itu sekarang cukup deras lantaran debit air meninggi akibat musim penghujan, serta airnya keruh.

Kondisi arus kencang dan air keruh juga menyulitkan proses pencarian korban mobil jatuh di Sungai Kombih tersebut.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved