Jenazah Amri Ditemukan pada Hari Ketujuh, Korban Ke-5 Mobil Travel Terjun ke Jurang
Satu lagi korban mobil travel Toyota Innova BL 1537 EF yang terjun ke jurang dan masuk dalam sungai Lae Kombih, Kabupaten Pakpak Bharat
Bukan itu saja, jalur ke lokasi atau akses menuju sungai sangat ekstrem karena bertebing sangat terjal.
Kemiringan tebing di atas sungai ke badan jalan nasional nyaris mencapai 90 persen dan bahkan menyerupai dinding tembok.
Padahal, sungai yang tepat persis berada di sisi kiri jalan Medan-Aceh atau sekitar 1 meteran dari aspal.
Sedangkan di bagian bawah sudah merupakan aliran sungai.
Atas kondisi sungai berpalung itu, warga mengaku setiap kendaraan yang mengalami kecelakaan di kawasan tersebut sulit ditemukan.
Kendaraan biasanya masuk ke dalam palung dan korban baru ditemukan dalam kondisi hanyut terbawa arus.
“Bahkan terkadang 3 sampai 4 hari korban baru keluar dari palung atau rongga sungai dan hanyut,” jelas Kulat.
Kecuali itu, warga setempat juga menyebut-nyebut istilah mistis di sepanjang jalan nasional kawasan STTUJ.
Sebenarnya, menurut warga, kawasan lokasi mobil travel yang jatuh tersebut bukanlah Buluh Didi, tapi Tapian Raja.
Tapian Raja adalah bahasa setempat (Pakpak) yang artinya pemandian raja.
Warga juga menyebutkan jika di seberang sungai terdapat sebuah makam dengan panjang hingga belasan meter.
Di sana juga dikenal sebagai kekuasaan marga angkat, sedangkan seberang sungai kekuasaan marga berutu.
Aneka informasi disampaikan masyarakat menyangkut kondisi alam di STTUJ hingga fenomena mistis yang kental di kalangan warga di sana.
Lokasi tersebut juga saban tahun menelan korban jiwa dari sederet kecelakaan yang menimpa pengguna jalan. (lid)
Baca juga: Ayah Korban Mobil Travel: Pulanglah Anakku!
Baca juga: Duka Zubir Hasan, Ayah Tata Korban Mobil Travel Jatuh ke Jurang di Pakpak Bharat, Pulanglah Anakku!
Baca juga: Mayat Sopir dan Satu Lagi Penumpang Mobil Travel Ditemukan