Berita Banda Aceh
Buka Rakor HUDA, Kakanwil Kemenag Aceh Harap Alumni Dayah Terlibat dalam Setiap Aspek
"Tidak menutup kemungkinan misalnya, dalam bidang kesehatan ke depan ulama dayah mampu membahas tentang kesehatan. Jadi keilmuan tidak hanya dimiliki
Penulis: Masrizal Bin Zairi | Editor: Nurul Hayati
Berdasarkan data Kementerian Agama, terdapat lebih dari 1.300 pondok pesantren di Provinsi Aceh dengan berbagai macam tipe.
"Itu juga sebagai peluang besar, semakin banyak pondok pesantren, semakin banyak alumni yang dilahirkan, sehingga semakin banyak yang berkiprah di masyarakat," katanya.
Dalam bidang kesehatan, sambungnya, Kemenag Aceh telah mewacanakan syarat tambahan bagi calon pengantin, berupa surat bebas narkoba.
Menurutnya, hal ini bukan untuk menyulitkan para calon pengantin, melainkan itikad baik Kemenag untuk melahirkan keluarga yang sehat lahir dan batin.
"Kami berharap dukungan dari Abu dan Teungku sekalian, insya Allah program ini akan kita laksanakan, dengan dukungan Abu dan Teungku kami bisa terapkan dan bisa kami sosialisasikan lewat KUA," tutur Iqbal.
Iqbal berharap, Rakor HUDA ini mampu melahirkan sejumlah rekomendasi yang dapat diaplikasikan oleh Kanwil Kemenag Aceh untuk kemaslahatan umat.
Sementara Ketua Majelis Tanfiz PB HUDA, Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau akrab disapa Tu Sop Jeunieb mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dalam mensosialisasikan pentingnya kesehatan di tengah pandemi dan membangun komunikasi yang berlanjut demi kesehatan masyarakat.
“Kita harus sehat sehingga dapat membina ummat, dan sebaliknya jika tidak dalam kondisi sehat maka mustahil dapat mengajar secara baik. Dan juga peran ulama dayah sangat penting dalam menjaga kesehatan umat,” pesan Tu Sop.
Tu Sop juga menyerahkan piagam penghargaan dari PB HUDA kepada Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Iqbal atas kerja sama dan sinergi yang terbangun kedua lembaga tersebut.(*)
Baca juga: LPTQ dan Kemenag Aceh Besar Tinjau Lokasi MTQ di Bener Meriah