Penabrak Handi dan Salsabila di Nagrek Diduga Oknum TNI AD, Kasus Dilimpahkan ke Pomdam Siliwangi
Saat itu, pelaku yang mengggunkan mobil mengaku akan bertanggungjawab serta membawa Handi dan Salsabila ke rumah sakit.
SERAMBINEWS.COM -- Sosok penabrak pasangan sejoli Hadi dan Salsabila ternyata oknum anggota TNI.
Handi dan Salsabila merupakan korban kecelakaan yang terjadi di kawasan Nagrek, Kabupaten Bandung yang terjadi pada 8 Desember 2021 lalu.
Saat itu, pelaku yang mengggunkan mobil mengaku akan bertanggungjawab serta membawa Handi dan Salsabila ke rumah sakit.
Ternyata belakangan diketahui, korban yang sudah tak berdaya itu dibawa kabur dan dibuang ke Sungai Serayu di Jawa Tengah di dua tempat terpisah.
Handi ditemukan di Kecamawan Rawalo, Kabupaten Banyumas, sedangkan Salsabila ditemukan di Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Polisi melimpahkan kasus Handi Harisaputra dan Salsabila yang mengalami kecelakaan di wilayah Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, ke Polisi Militer Kodam III Siliwangi (Pomdam III Siliwangi).
Melansir Kompas.com, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago mengatakan, sejak awal Polresta Bandung dan Pomdam III Siliwangi telah berkoordinasi terkait penyelidikan kecelakaan yang mengakibatkan dua sejoli tersebut sempat hilang.
"Di awal kejadian kita sudah berkoordinasi dengan Pomdam III Siliwangi," kata Erdi di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Erdi menuturkan, penyelidikan bermula ketika korban kecelakaan pada 8 Desember lalu di wilayah Nagreg hilang.
Hingga akhirnya muncul kabar penemuan mayat di wilayah Cilacap dan Banyumas, Jawa Tengah.
"Tim kami berangkat ke sana (Cilacap) dengan orangtua korban untuk mengetahui dan memastikan apakah temuan mayat tersebut bagian dari rangkaian kecelakaan di Nagreg pada 8 Desember. Dari itu semua, ternyata memang benar bahwa korban anak-anak mereka," kata Erdi.
Kedua korban saat ini sudah menjalani visum serta otopsi.
Jenazah keduanya juga sudah diserahkan kepada pihak keluarga masing-masing untuk dimakamkan.
"Hasil koordinasi, kami sepakati kasus tersebut dilimpahkan ke Pomdam III Siliwangi untuk dilakukan penyelidikan lebih intensif lagi. Sementara pihak kepolisian sampikan bukti-bukti yang akan disampaikan ke Pomdam apabila butuh bukti lanjutan," jelas Erdi.
Sementara terduga pelaku saat ini masih dalam penyelidikan.
"Pelaku masih diselidiki, cuma proses penyelidikan kita kerja sama," ucapnya.
Diduga oknum TNI

Kapendam III Siliwangi Kolonel Arie Tri Hedhiyanto mengatakan, pihaknya sudah menerima pelimpahan perkara tersebut dari penyidik Polresta Bandung.
"Terkait hal tersebut, Pangdam III Siliwangi memerintahkan penyidik Pomdam III Siliwangi untuk melaksanakan penyidikan intensif dengan harapan kita bisa ketahui pelakunya," ucapnya.
Arie tak menjelaskan lebih lanjut sosok pelaku yang diduga menabrak Handi dan Salsabila.
Namun ia memastikan pihak Pomdam III Siliwangi masih menyelidiki kasus tersebut.
"Memang kalau dari bukti pelimpahan dan petunjuk di TKP, diduga dari oknum TNI Angkatan Darat, namun kita harus menunggu hasil penyelidikan dari Pomdan III Siliwangi," ucapnya.
KAPENDAM Akui Ciri Penabrak 2 Sejoli di Nagreg Mengarah ke Oknum TNI AD
Kapendam III Siliwangi, Kolonel Inf Arie Tri Hedhianto, mengakui ada dugaan keterlibatan anggota TNI AD dalam kasus kecelakaan lalu lintas yang jasadnya dibuang di Jawa Tengah.
Hal itu diungkapkan saat jumpa pers pelimpahan perkara penyelidikan kasus kecelakaan lalu lintas yang di jasadnya dibuang ke Jawa Tengah ke Pomdam III Siliwangi, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Dikatakan Arie, berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh di tempat kejadian perkara, ada dugaan pelaku mengarah kepada anggota TNI AD.
Namun, pihaknya meminta waktu agar menunggu terlebih dahulu proses penyelidikan yang dilakukan oleh Pomdam III Siliwangi.
"Memang kalau dilihat dari bukti di TKP diduga dari oknum TNI AD, namun kita tetap harus menunggu hasil penyidikan yang dilakukan Pomdam III Siliwangi," ujar Arie, di Mapolda Jabar, Jumat (24/12/2021).
Kasus tersebut kini telah diambil alih oleh Pomdam III Siliwangi, sesuai instruksi dari Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Agus Subiyanto.
"Terkait hal itu Pangdam III Siliwangi memerintahkan untuk melakukan penyelidikan secara intensif agar segera kita ketahui pelakunya," katanya.
Sebelumnya, dua sejoli Handi Saputra (16) dan Salsabila (14) menjadi korban kecelakaan lalu lintas pada Rabu 8 Desember 2021 sekitar pukul 15.30 WIB di Jalan Raya Nagreg.
Dua sejoli itu kemudian dibawa penabrak ke rumah sakit terdekat. Namun, pihak keluarga tidak menemukan keduanya dan dinyatakan hilang selama beberapa hari. Belakangan, jasad keduanya ditemukan di sungai kawasan Jawa Tengah.
Baca juga: Polisi Ringkus Pelaku Tabrak Handi dan Salsabila yang Dibuang ke Sungai, Ayah Korban Lega
Baca juga: Periksa 10 Saksi, Polisi Kantongi Ciri-Ciri Penabrak Handi dan Salsabila yang Buang Korban ke Sungai
Keterngan Saksi Mata
Seorang saksi mata yakni SI (25) mengungkap sosok tiga orang misterius pengemudi mobil hitam sekaligus penabrak dua sejoli di jalur Nagreg.
Pasalnya, hingga kini pelaku belum terungkap.
SI mengaku melihat langsung sosok ketiga pelaku di lokasi kejadian saat proses evakuasi korban ke dalam mobil berplat B 300 Q tersebut.
SI mengatakan, saat itu ia sepulang dari Bandung dan mengisi bensin di pom dekat lokasi kejadian.
Menurutnya di dalam mobil hitam tersebut terdapat tiga orang yang terlihat panik saat mobilnya menabrak kedua korban.
"Ada tiga orang, penampilannya rapi seperti orang yang sedang berdinas, nada bicaranya bukan orang sini (Sunda)," ujarnya saat diwawancarai Tribunjabar.id, Minggu (19/12/2021).
Tiga orang tersebut menurutnya mempunyai peran berbeda saat proses evakuasi kedua korban.
Dua orang mengevakuasi korban kemudian satu orang lain hanya berdiri memberikan perintah agar korban segera dibawa ke rumah sakit.
"Kata orang yang berdiri itu bilang ayo cepat masukan ke mobil, bawa ke rumah sakit, bawa ke rumah sakit," ungkap SI menirukan.
Menurutnya, benturan dari kecelakaan tersebut terdengar jelas sehingga mengagetkannya saat sedang mengisi bensin.
Setelah selesai ia pun menghampiri lokasi kejadian, saat itu kondisi warga sekitar histeris lantaran melihat salah seorang korban yang diketahui Salsabila tengah tak sadarkan diri di dalam kolong mobil.
"Ada ibu-ibu, teriak-teriak sambil nangis, itu Bila (Salsabila) anaknya itu. Kalo posisi Handi itu kolong depan," ujarnya.
Setelah dievakuasi dari kolong mobil korban Handi menurutnya dimasukan ke dalam bagasi belakang, sementara Salsabila di simpang di jok tengah.
"Yang saya lihat korban perempuan dimasukan ke jok tengah, korban laki-laki dimasukan ke bagasi belakang," ungkapnya.
Kondisi kedua korban menurutnya saat itu tidak sadarkan diri namun ia melihat Handi masih bergerak, sementara Salsabila sudah dalam keadaan tidak bernyawa.
Jasad Ditemukan di Sungai
Jasad Handi Harisaputra (17) dan Salsabila (14) ditemukan disungai Serayu, Banyumas, Jawa Tengah.
Menurut Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Berry, kedua korban sudah meninggal.
Saat itu keduanya ditemukan tanpa identitas.
"Yang laki-laki ditemukan di Sungai Serayu wilayah Banyumas dan yang perempuan di Cilacap," ujar Berry pada Sabtu (18/12/2021).
Menurut Berry, Handi ditemukan tewas di Sungai Serayu Desa Banjarparakan, Kecamatan Rawalo, Kabupaten Banyumas.
Prosesi pemakaman Handi Saputra di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Minggu (19/12/2021) dini
Pada hari yang sama, Salsabila juga ditemukan tewas di muara Sungai Serayu, Kecamatan Adipala, Kabupaten Cilacap.
Sampai akhirnya, penemuan jasad keduanya baru diketahui sepekan kemudian oleh keluarga korban setelah polisi memberi kabar.
Kemudian, keluarga korban bersama tim Polrestabes Bandung datang ke Polresta Banyumas, Jumat (17/12/2021).
Keterangan keluarga korban mengonfirmasi bahwa kedua jasad merupakan pasangan yang hilang setelah mengalami kecelakaan di Bandung.
"Setelah penyidik menunjukkan foto gigi, pakaian dan barang-barang yang dikenakan, orangtua korban mengakui atau meyakini mayat yang ditemukan di Sungai Serayu merupakan anaknya (Handi Harisaputra)," imbuhnya.
Hingga Jumat kemarin, polisi menyatakan masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa kamera pengawas atau closed circuit television (CCTV) di sekitar lokasi kecelakaan.
Dari hasil pemeriksaan rekaman CCTV, polisi menduga Handi dan Salsabil dibawa oleh pengemudi kendaraan minibus yang menabrak keduanya.
Terduga pelaku penabrakan menggunakan pelat nomor B asal Jakarta.
"Orangnya kabur, kami minta doa mudah-mudahan segera terungkap," kata Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bandung Kompol Rislam Harfia, Jumat (17/12/2021).
Baca juga: Tim Pemkab Bireuen Kunjungi Masjid Almunawarah Samalanga Bireuen
Baca juga: Tiga Terdakwa Kasus Dana Desa di Simeulue Divonis Bebas, Jaksa Akan Ajukan Kasasi
Baca juga: Kronologi Pemuda di Kendal Bunuh Teman, Korban Dicekik Lalu Dibenamkan ke Air, Motif Cemburu
Kompas.com: Penabrak Sejoli di Bandung Diduga Oknum TNI, Polisi Limpahkan Kasus ke Pomdam III Siliwangi
TribunJabar: KAPENDAM Akui Ciri Penabrak 2 Sejoli di Nagreg Mengarah ke Oknum TNI AD, Tunggu Hasil Penyidikan