Internasional

Perayaan Natal Ekspatriat Diterima di Arab Saudi, Keterbukaan dan Toleransi Beragama Mulai Terlihat

Warga Kerajaan Arab Saudi mulai menerima perayaan Natal yang dilaksanakan oleh para ekspatriat atau pekerja asing dan turis asing.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang wanita berbelanja berbagai ornamen dekorasi Natal yang sudah tersedia bebas di Riyadh, Arab Saudi. 

Apalagi, katanya, pembatasan perjalanan, tetapi dia akan merayakan Natal bersama teman-teman seperti biasa, tetapi tidak akan bertemu keluarga.

Namun demikian, keterbukaan yang berkembang untuk perayaan Natal di Arab Saudi akan membuatnya lebih betah.

“Kami selalu menikmatinya dengan orang-orang terdekat dan tersayang," tambahnya.

"Tetapi ada pelonggaran yang nyata sejak 2015 dalam merayakan budaya yang hampir tidak diizinkan pada periode menjelang 2015,” kata Catania.

“Saya akan mengatakan meskipun secara umum, dan dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran dan penerimaan perbedaan budaya meningkat," ujarnya.

Turnbull juga memperhatikan lebih banyak ekspatriat yang secara terbuka merayakan liburan di Arab Saudi kali ini.

“Rekan-rekan saya di Arab Saudi bahkan memberi saya hadiah Natal, sikap yang sangat baik dan bijaksana," kata Turnbull.

"Betapa sebuah contoh lain, hangat dan ramahnya orang-orang di sini,” klaimnya.

Dia bahkan akan duduk untuk makan siang Natal tradisional dengan teman-teman Arab Saudi dan ekspatriat yang dia anggap sebagai keluarga kedua.

“Setelah itu, saya kemungkinan akan menghabiskan malam dengan menonton film Natal klasik ditemani secangkir cokelat panas," tambahnya.

"Ada juga keluarga dan teman-teman FaceTiming untuk mengucapkan selamat Natal kepada mereka,” katanya.

Sementara itu, Ashwag Bamhafooz, ibu rumah tangga Arab Saudi asal Jeddah, mengaku diundang untuk merayakan Natal bersama teman-teman suaminya dari Filipina.

Baca juga: Pesta Natal Berubah Petaka di Oslo, 60 Orang Terinfeksi Covid-19 Varian Omicron

“Keluarga ibu saya, meskipun mereka Sunni Lebanon, merayakan Natal dan saling memberi hadiah,” kata Bamahfooz.

“Saya merasa tidak apa-apa merayakan Natal dan Tahun Baru seperti kita merayakan tahun Hijriah,” katanya.

Dia menambahkan senang dengan langkah Kerajaan menuju toleransi dan penerimaan yang lebih besar terhadap orang lain.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved