Perayaan Natal Ekspatriat Diterima di Arab Saudi, Keterbukaan dan Toleransi Beragama Mulai Terlihat

Tetapi, katanya, menjadi bagian dari kebahagiaan dan kegembiraan orang lain selalu merupakan hal yang menyenangkan.

"Saya telah diundang ke banyak acara Natal,” ungkapnya.

Al-Hazim mengatakan dia tergoda untuk menjadi tuan rumah acara liburan sendiri.

Bahkan memasang pohon Natal, tetapi harus berjuang untuk menemukan dekorasi di toko-toko lokal.

Turnbull harus online untuk menemukan dekorasinya.

“Berkat pengecer online, sangat mudah untuk menemukan dekorasi Natal di sini di Saudi,” katanya.

“Pohon Natal, ornamen, lampu, dan stoking yang dulu langka hanya dengan sekali klik," jelasnya.

:Saya pikir membeli hampir setiap lilin liburan yang bisa saya temukan," tambahnya.

"Apartemen saya saat ini berbau seperti perkebunan pohon Natal dari cemara balsam yang baru dipotong,” ungkapnya.

Rodolfo Negro, 26, warga Jeddah Italia, mengatakan merencanakan pertemuan keluarga kecil tahun ini.

“Perayaan Natal tidak berubah seperti yang kita rayakan di rumah seperti biasanya,” kata Negro.

“Namun, saya harus mengatakan ada lebih banyak dekorasi Natal di sekitar kota, dan mereka menjual dekorasi lebih terbuka daripada sebelumnya," jelasnya.

"Sayangnya, stoknya habis, artinya banyak orang yang membeli dekorasinya," tambahnya.

"Jadi, saya percaya lebih banyak orang non-Kristen mulai merayakannya,” klaimnya.

Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Hancurkan Harapan Pesta Natal di Betlehem, Kamar Hotel Masih Kosong

Melihat transformasi yang terjadi di Kerajaan telah mendorong Turnbull untuk mengundang orang tuanya untuk berkunjung untuk pertama kalinya.

“Sekarang terasa seperti waktu yang tepat untuk menunjukkan kepada mereka negara yang telah lama saya sebut rumah dan semua harta yang ditawarkannya,” kata Turnbull.

“Ayah saya sangat menantikan untuk bermain golf di Royal Greens Golf and Country Club, dan ibu saya tidak sabar untuk menjelajahi pasar Arab Saudi," tutupnya.(*)