Oknum TNI AD Penabrak Remaja Jadi Tersangka dan Ditahan, Jenderal Andika: Terancam Hukuman Mati

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan penyidik akan menetapkan ketiga oknum TNI AD, pelaku tabrak lari yang menewaskan Handi dan Salsabila,

Editor: Faisal Zamzami
Kolase media sosial dan ist TribunBanyumas
Oknum TNI Bongkar Ide Keji Kolonel P yang Sebabkan Korban Tabrakan Tewas. 

SERAMBINEWS.COM, JAKARTA -Tiga anggota TNI Angkatan Darat (AD) terlibat dalam kasus kecelakaan di Nagreg, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar), pada 8 Desember 2021.

Kejadian tersebut menewaskan sepasang remaja, yakni Handi Saputra dan Salsabila.

Usai kecelakaan, Handi dan Salsabila hilang misterius.

Beberapa hari setelahnya, jasad mereka ditemukan di Sungai Serayu, Jawa Tengah.

Kini, tiga anggota TNI AD tersebut telah ditetapkan sebagai tersangka.

Kabar itu disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, saat mengunjungi rumah Handi Saputra di Kampung Cijolang, Desa Cijolang, Kecamatan Limbangan, Kabupaten Garut, Jabar, Senin (27/12/2021).

Dudung menjelaskan, ketiga pelaku telah ditahan di Pomdam Jaya dan sudah dialihkan dari kesatuan asalnya.

"Kami juga akan mengawal proses hukum sesuai ketentuan yang berlaku dengan tegas, transparan untuk memperoleh kepastian hukum, rasa keadilan sesuai fakta hukum," ujarnya.

Dalami motif

Komandan Pusat Polisi Militer (Puspom) AD Letjen Chandra W Sukotjo menerangkan, pihaknya sedang mendalami motif ketiga tersangka dalam melakukan perbuatan tersebut.

"Ketiga tersangka sudah dilakukan penahanan dan mulai kemarin sudah dilakukan pemeriksaan," ucapnya, Senin.

Ia mengatakan, untuk mengungkap kasus ini, pihaknya memperoleh dukungan dari Polri dan instansi lainnya.

 "Pomad dapat dukungan luas dari Polri dan instansi lainnya, kita akan dapatkan alat bukti maupun keterangan saksi yang akan membuat jelas perkara ini," tuturnya.

Dikatakan Chandra, POM AD juga akan melihat hasil pemeriksaan untuk mencari tahu otak dari kasus ini.

“Nanti kita lihat hasil pemeriksaan siapa yang jadi otak di belakangnya dan yang memotivasi perbuatan yang tidak berprikemanusiaan ini," sebutnya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved