Tafakkur
Ustaz Abdul Somad Ungkap Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi 2022 bagi Umat Islam, Bolehkah?
Simak hukum merayakan tahun baru baru bagi umat Islam menurut Ustaz Abdul Somad (UAS).
Penulis: Firdha Ustin | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM - Simak hukum merayakan tahun baru baru bagi umat Islam menurut Ustaz Abdul Somad (UAS).
Tinggal menghitung jam, tak lama lagi kita akan dihadapkan pada malam pergantian tahun.
Tahun baru 2022 akan datang menyambut dan meninggalkan tahun 2021.
Di malam tahun baru, banyak cara orang merayakan malam pergantian tahun.
Menyalakan kembang api menjadi kegiatan yang lumrah kita jumpai di malam tahun baru.
Kaum anak muda pun paling banyak kita jumpai dalam perayaan malam pergantian tahun.
Baca juga: Berikut Penjelasan Ustadz Abdul Somad Waktu Tepat Melaksanakannya Sholat Dhuha
Baca juga: Sholat Dhuha Berpahala Ibadah Umrah, Ini Penjelasan Ustadz Abdul Somad Waktu Tepat Melaksanakannya
Baca juga: Ustaz Abdul Somad Isi 17 Tahun Tsunami, Nanti Malam di Masjid Baitul Jannah Tungkop
Sebenarnya bolehkah umat Islam merayakan tahun baru?
Apa hukum merayakan tahun baru bagi umat islam?
Simak penjelasan Ustaz Abdul Somad atau UAS terkait hukum merayakan tahun baru bagi umat Islam, seperti dikutip Serambinews.com dari channel Youtube Dakwah Cyber yang diisi Ustaz Abdul Somad sebagai narasumber.
"Tanya Jawab Ust. Abdul Somad - Hukum Merayakan Tahun Baru | Dakwah Cyber," tulisnya pada keterangan video.
Berikut penjelasan Ustadz Abdul Somad terkait hukum merayakan tahun baru Masehi bagi umat Islam.
Sebagaimana diketahui, tahun baru Islam yakni tahun baru Hijriah, bukan Masehi.
Dalam perayaan pergantian malam tahun baru Masehi, seringkali dijumpai perayaan dengan meniup terompet.
Padahal, meniup terompet bukanlah tradisi muslim.
"Meniup-meniup terompet adalah tradisi Yahudi pada perjanjian lama,"