Berita Aceh Utara

DLHK Aceh Utara Uji Sampel Air Berwarna Seperti Darah ke Baristand Banda Aceh

warga di Aceh Utara dihebohkan dengan air warna merah di kawasan Desa Meunasah Ranto Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Sabtu (1/1/2022)

Penulis: Jafaruddin | Editor: Muhammad Hadi
Foto: kiriman warga
Kejadian air berwarna merah di Desa Meunasah Ranto Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara menghebohkan warga. 

Laporan Jafaruddin I Aceh Utara  

SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Utara, pada Selasa (4/1/2022) mengirim sampel air yang berwarna merah ke lab Dinas Lingkungan Hidup Kehutanan (DLHK) Aceh. 

Pengiriman sampel tersebut dilakukan DLHK Aceh Utara ke Balai Riset dan Standardisasi Industri (Baristand) Aceh,untuk memastikan sebab air tersebut berwarna merah dan sumbernya, serta dampak yang ditimbulkan dari air tersebut terhadap lingkungan. 

Diberitakan sebelumnya, warga di Aceh Utara dihebohkan dengan air warna merah di kawasan Desa Meunasah Ranto Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara, Sabtu (1/1/2022). 

Air warna merah tersebut berada dekat dengan rumah warga pinggir lintasan nasional. 

Baca juga: VIDEO - Bikin Geger Fenomena Air Merah Darah, Dinkes Aceh Utara: Jangan Diminum

Kejadian langka tersebut mengundang perhatian masyarakat yang melintasi kawasan tersebut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Aceh Utara, Cut Ibrahim, kepada Serambinews.com, kemarin menyebutkan, pengujian sampel air tersebut membutuhkan waktu sekitar 45 hari. 

Karena selain harus antrean di Balai Riset dan Standardisasi Industri,juga banyak parameter yang diuji.

Karena itu, pihaknya belum bisa menyimpulkan sebab dan sumber air berwarna merah tersebut, karena harus menunggu hasil lab dulu.

Baca juga: Status PPKM Lhokseumawe Bertahan Pada Level Satu, Aceh Utara Level Tiga

Sebelumnya kata Plt Kepala DLHK Aceh Utara, petugas juga melakukan pengujian awal terhadap air tersebut dengan menggunakan lab portable parameter, seperti Power of Hydrogen(pH) atauderajat keasaman, kemudian temperature. 

“Air tersebut tidak lengket dan tidak berbau. Namun, kita harapkan kepada masyarakat supaya tidak menggunakan air tersebut,” ujar Cut Ibrahim. 

Ditambahkan, kemarin petugas DLHK Aceh Utara kembali mendatangi ke lokasi tersebut untuk melihat air berwarna merah tersebut.

Pada warna tersebut sudah sedikit berubah dari sebelumnya merah pekat menjadi sedikit pudar.(*)

Baca juga: Prajurit Paskhas Terjun ke Lokasi, Bantu Evakuasi Korban Banjir di Lhoksukon

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved