Berita Lhokseumawe
Kisah Rohingya di BLK Lhokseumawe, Dari Kamp Bangladesh Berlayar 35 Hari dan Mendarat di Aceh
Mereka sempat berlayar selama 35 hari menggunakan satu kapal kayu dan akhirnya mendapat izin untuk mendarat di Aceh dan akhirnya
Ia menjelaskan, pengungsi Rohingya yang berjumlah 105 orang itu diketahui berasal dari kamp pengungsi di Bangladesh.
Mereka sempat berlayar selama 35 hari menggunakan satu kapal kayu dan akhirnya mendapat izin untuk mendarat di Aceh dan akhirnya ditampung di BLK Lhokseumawe.
Kepala Divisi (Kadiv) Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Aceh, Syachril SH, dan jajaran Imigrasi Lhokseumawe, Kamis (13/1/2022), mengunjungi Balai Latihan Kerja (BLK) Lhokseumawe, yang berlokasi di kawasan Kandang, Kecamatan Muara Dua.
Tujuannya, untuk meninjau keberadaan 105 warga Rohingya yang kini ditampung di tempat tersebut.
Awalnya, tim mengecek kondisi tempat penampungan pengungsi itu.
Lalu, tim mewawancarai etnis Rohingya tersebut dengan bantuan translator.
Dalam wawancara singkat itu, Syachril menyatakan, pihaknya akan terus menggali informasi mengapa para pengungsi Rohingya tersebut bisa sampai ke Indonesia.
Ia menjelaskan, pengungsi Rohingya yang berjumlah 105 orang itu diketahui berasal dari kamp pengungsi di Bangladesh.
Mereka sempat berlayar selama 35 hari menggunakan satu kapal kayu dan akhirnya mendapat izin untuk mendarat di Aceh dan akhirnya ditampung di BLK Lhokseumawe.
Bahkan, sebelum diizinkan masuk ke wilayah Indonesia, mereka sempat terombang-ambing di laut bebas.
Menurut pihak UNHCR, warga Rohingya tersebutsudah memiliki kartu pengungsi dari UNHCR Bangladesh, dan sedang dalam proses registrasi untuk mendapat Kartu Pengungsi UNHCR Indonesia.
Di akhir kegiatan, tim Kanwil Kemenkum Aceh dan jajaran Imigrasi Lhokseumawe juga melakukan pengecekan ke bagian registrasi pengungsi di BLK tersebut.
Tim itu juga melakukan koordinasi dengan pihak IOM dan UNHCR yang berada di Lhokseumawe.
Seperti diberitakan sebelumnya, satu kapal pengangkut imigran Rohingya kembali memasuki perairan Aceh, tepatnya perairan Kabupaten Bireuen, pada jarak 45 mil laut dari bibir pantai.
Baca juga: Pengungsi Rohingya Mulai Divaksin, Kecamatan Peudada Bireuen Realisasi Masih Rendah
Baca juga: Puluhan Pengungsi Rohingya Divaksin Covid-19
Keberadaan kapal asing tersebut pertama sekali diketahui pada Minggu (26/12/2021) malam.