Internasional

Korea Selatan Bersiap Hadapi Lonjakan Kasus Omicron, Pembatasan Covid-19 Dilonggarkan

Pemerintah Korea Selatan telah bersiap menghadapi lonjakan kasus Omicron dalam beberapa pekan mendatang. Namun, Korsel melonggarkan pembatasan

Editor: M Nur Pakar
AFP
Puluhan warga mengantre untuk menjalani tes Covid-19 di lokasi pengujian Kota Seoul, Korea Selatan, Rabu (1/12/2021) malam. 

SERAMBINEWS.COM, SEOUL - Pemerintah Korea Selatan telah bersiap menghadapi lonjakan kasus Omicron dalam beberapa pekan mendatang.

Namun, Korsel melonggarkan pembatasan Covid-19 mulai pekan depan.

Tetapi, tetap mempertahankan jam malam sampai pukul 9 di restoran dan tempat hiburan.

Menteri Kesehatan Korsel, Kwon Deok-cheol, Jumat (14/1/2022) mengatakan pertemuan empat orang dinaikkan menjadi enam orang mulai Senin (17/1/2022).

Sedangkan para pejabat mengakui frustrasi dan kelelahan dengan pembatasan Covid-19 yang berkepanjangan.

Karena telah membuat usaha kecil hancur.

Baca juga: Korea Selatan Wajibkan Warga Tunjukkan Sertifikat Vaksin, Kekhawatiran Omicron Makin Tinggi

Bahkan, pemerintah tidak mampu lagi melonggarkan aturan jarak sosial lebih lanjut untuk menghadapi gelombang besar Omicron.

Sekitar 12 persen dari infeksi Korea Selatan yang dilaporkan minggu lalu dari varian Omicron.

Pejabat mengatakan itu bisa menjadi yang dominan di negara itu dalam satu atau dua minggu.

Kwon mengemukakan kekhawatiran penyebaran dapat dipercepat oleh liburan Tahun Baru Imlek pada akhir bulan ini.

Dimana, jutaan orang bepergian ke seluruh negeri untuk bertemu kerabat.

Kwon memohon agar orang-orang tinggal di rumah dari 29 Januari sampai 2 Februari 2022.

Dia berharap warga tidak mengunjungi kerabat lanjut usia yang tidak sepenuhnya divaksinasi.

Baca juga: Sekolah Menjadi Klaster Baru Covid-19, Korea Selatan Pacu Vaksinasi Anak-anak dan Remaja

Kunjungan ke panti jompo akan dilarang selama periode tersebut dan pejabat juga akan membatasi kapasitas kereta api dan feri untuk mencegah perjalanan.

“Berkat kerja sama aktif oleh orang-orang kami, respons medis kami telah meningkat secara signifikan," katanya.

"Tetapi meningkatnya penyebaran Omicron membuat kami menghadapi bahaya baru,” kata Kwon saat briefing.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea mengatakan negara itu mungkin melihat infeksi hariannya melonjak ke level sekitar 30.000 pada akhir Februari 2022.

Para ahli mengatakan Omicron, yang telah menjadi dominan di banyak negara, menyebar lebih mudah daripada jenis virus Corona lainnya.

Juga lebih mudah menginfeksi mereka yang telah divaksinasi atau sebelumnya telah terinfeksi oleh versi virus sebelumnya.

Namun, studi awal menunjukkan Omicron lebih kecil kemungkinannya menyebabkan penyakit parah daripada varian Delta.

Korea Selatan pada Jumat (14/1/2022) melaporkan 4.542 kasus baru virus Corona.

Baca juga: Korea Selatan Segera Bentuk Gugus Tugas Larangan Memakan Daging Anjing

Termasuk rekor 409 terkait dengan kedatangan internasional.

Jumlah harian melebihi 7.000 beberapa kali bulan lalu selama gelombang Delta yang menyebabkan lonjakan rawat inap dan kematian.

Tetapi penularan telah melambat dalam beberapa pekan terakhir karena para pejabat memberlakukan jarak sosial.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved